SEWAKTU.com, DEPARTEMEN kesehatan Jepang meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan infeksi Covid Virus varian Omicron terhadap warganya.
Pemerintah Jepang juga memperketat kontrol perbatasan dan mengeluarkan tes skrining untuk varian Omicron tersebut.
Terdapat dua kasus yang terkonfirmasi di Jepang telah terinfeksi varian Omicron ini yang ditemukan dan terdeteksi dalam pemeriksaan karantina di bandara.
Akan tetapi para ahli mengatakan tidak menutup kemugkinan juga varian Omicron ini bisa ditemukan di komunitas masyarakat.
Dua orang yang dikonfirmasi terinfeksi itu adalah seorang diplomat dari Namibia dan seorang pria yang baru tiba dari Peru.
Kedua orang tersebut di tes dan dinyatakan positif terinfeksi virus Corona setelah melakukan pemeriksaan di bandara Narita dekat Tokyo.
Sementara varian Omicron sendiri terdeteksi dari dalam analisis genetik oleh National Institute of Infectsious Diseases.
Baca Juga: Kisah Remaja Inggris Berhasil Selamat Setelah Diserang Buaya Ganas Zambia Sepanjang 10 Kaki
Berdasarkan peraturan dari departemen kesehatan Jepang sebelumnya, para penumpang pesawat yang duduk sebaris dengan orang yang terinfeksi serta dua baris depan dan dua baris belakang dianggap sebagai kontak dekat.
Kementrian Jepang mengubah kebijakan dan menunjuk semua penumpang pesawat sebagai kontak dekat pada tanggal 30 November 2021, setelah kasus infeksi varian Omicron kepada diplomat Namibia dikonformasi.
Shigeyuki Goto, Menteri Kesehatan Jepang mengatakan terkait dengan banyak hal yang belum diketahui tentang varian Omicron, termasuk infetivitasnya dan efektivias vaksin COVID-19 yang sudah ada.
Seorang pejabat mengatakan, kontak terdekat harus menjalani tes reaksi berantai polimerase atau PCR setiap dua hari.
Sementara itu mereka diharuskan untuk isolasi di fasilitas akomodasi yang ditunjuk dan tidak dizinkan keluar selama 14 hari. Karena itu kementrian Jepang bisa memeriksa aktivitas mereka dengan cermat.
Baca Juga: Video Viral Sejumlah Siswa di Inggris Dilarang Sekolah di Dalam Gedung, Pihak Sekolah Minta Maaf
Akan tetapi seorang pejabat kementrian senior yang lain mengatakan akan sangat sulit untuk mencegah infeksi dengan menggunakan kontrol perbatasan saja. Mengingat pasien lain juga diduga kuat terinfeksi.
Corona Virus varian Delta adalah salah satu penyebab utama dari gelombang kelima infeksi yang menimpa Jepang musim panas ini.
Yang pertama kali terdeteksi di Jepang dari seorang penumpang dalam pemeriksaan karantina di bandara. Kemudian virus Corona varian Delta ini menyebar di masyarakat pada bulan agustus dan hampir semua kasus infeksi Corona di Jepang merupakan varian Delta.
Menemukan dengan cepat orang yang terinfeksi virus tersebut adalah kunci untuk mehentikan penyebaran virus ini di masyarakat.
Departemen kesehatan Jepang juga sudah memperluas cakupan kasus infeksi terhadap subjek yang terdeteksi melalui analisi genom.
Dan, mendesak pemerintah daerah untuk memulai tes skrining pada semua orang yang terinfeksi virus Corona untuk menemukan infeksi dengan varian Omicron.
“Bahkan jika infeksi masyarakt ditemukan, kami akan menahannya dan mencegahnya menyebar,” kata pejabat senior kementrian lain seperti dilansir dari Japan Times, Senin, 6 Desember 2021. ***