news

Ustadz Abdul Somad Tanggapi Pembatasan Suara Azan dan Anjing Menggonggong Menag Yaqut Choli Qoumas

Jumat, 25 Februari 2022 | 13:56 WIB
Ustadz Abdul Somad (YouTube)

SEWAKTU.com -- Ustadz Abdul Somad ikut memberikan tanggapan terkait isu pembatasan suara azan dengan menggunakan pengeras suara atau Toa yang oleh Menteri Agama Yaqut Choli Qoumas. UAS menanggapi perihal lontaran anjing menggonggong.

Ustadz Abdul Somad menjelaskan bahwa pentingnya suara azan karena dapat mengusir banyak setan yang datang di sekeliling umat manusia terutama umat muslim.

"Anjing akan menggongong saat azan dikumandangkan, karena melihat setan berlarian kepanasan," beber UAS di YouTube Cahaya Doa, Jumat 25 Februari 2022.

Baca Juga: Ceramah Ustadz Abdul Somad Soal Hari Valentine Viral, UAS Sebut Berasal dari Santo Valentino

Ustadz Abdul Somad beranggapan bahwa aturan pembatasan suara azan dengan memakai toa bisa jadi memicu beberapa hal yang sangat menghawatirkan.

UAS menilai, suara azan adalah seruan bagi umat muslim untuk menghentikan segala aktivitas dan melaksanakan panggilan dari Allah SWT.

"Lalu saat ini banyak tersebar kabar bahwa ada larangan azan menggunakan pengeras suara atau toa. Padahal azan itu merupakan senjata umat muslim," bebernya.

Baca Juga: Menag Yaqut Tidak Bandingkan Suara Adzan dengan Gonggongan Anjing, Ini Penjelasannya

Tak hanya, UAS juga menilai suara azan dapat menjadi obat bagi orang-orang kesurupan yang perlu asupan doa supaya setan dalam dirinya bisa segera keluar.

"Lantas jika azan dilarang menggunakan pengeras suara bagaimana bisa umat muslim mengetahui telah masuk waktu salat? Lalu bagaimana bisa setan berlarian ketakutan jika tidak mendengar suara azan," tutur Ustadz Abdul Somad.

Sebelumnya, Menag Yaqut memberikan perumpamaan suara azan dan gonggongan anjing saat menjelaskan mengenai aturan penggunaan pengeras suara di masjid.

Baca Juga: Bela KSAD Jenderal Dudung Soal 'Tuhan Kita Bukan Orang Arab', Menag Yaqut: Sudahlah, Tidak Perlu Diributkan

"Kita bayangkan, saya Muslim, saya hidup di lingkungan nonmuslim, kemudian rumah ibadah mereka membunyikan toa sehari lima kali (azan) dengan keras secara bersamaan, itu rasanya bagaimana?" beber Yaqut.

"Contohnya lagi, misalkan tetangga kita kiri kanan depan belakang pelihara anjing semua, misalnya menggonggong di waktu yang bersamaan, kita terganggu tidak? Artinya semua suara-suara harus kita atur agar tidak menjadi gangguan," jelasnya.***

Tags

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB