Baca Juga: Kena Tipu 10 Miliar, Ayah Jessica Iskandar Syok Hingga Masuk Rumah Sakit
Disebutkan, bendera itu berasal dari kain seprai warna putih dan kain tenda sebuah warung soto warna merah.
Keterangan ini berasal dari Lukas Kustaryo, seorang tentara, yang menceritakan pengalamannya kepada majalah Intisari, Agustus 1991.
Kustaryo mengklaim telah mengkonfirmasikannya kepada Fatmawati.
"Benar, kain merah putih yang saya jahit itulah pemberian saudara," kata Fatmawati, seperti ditirukan Kustaryo.
Baca Juga: 7 Destinasi Wisata Kuliner Hits dan Instagramable di Sentul Bogor, Cocok Dikunjungi Bersama Pasangan
Benar atau tidak klaim Kustaryo, wartawan Intisari jelas tak bisa mengkonfirmasikannya kepada Fatmawati yang wafat pada 14 Mei 1980.
Yang pasti, Fatmawati sendiri menceritakan dari mana dia mendapatkan kain untuk bendera merah putih.
Dalam catatan kecil bersama Bung Karno, Volume 1, yang tertulis pada tahun 1978.
Menurut Fatmawati, suatu hari, Oktober 1944, tatkala kandungannya berumur sembilan bulan (Guntur lahir pada 3 November 1944).
Datanglah seorang perwira Jepang membawa kain dua blok.
"Yang satu blok berwarna merah sedangkan yang lain berwarna putih. Mungkin dari kantor Jawa Hokokai," kata Fatmawati.
Dengan kain itulah, Fatmawati menjahitkan sehelai bendera merah putih dengan menggunakan mesin jahit tangan.***