news

Harga BBM Pertalite dan Solar Naik Hari Ini? Berikut Daftar Lengkap BBM Subsidi Pertamina

Jumat, 26 Agustus 2022 | 10:45 WIB
BBM Pertalite dan Solar Naik hari ini. Foto/Istimewa. (Foto/Istimewa.)

SEWAKTU.com -- Pemerintah sampai sekarang belum umumkan harga BBM Pertalite naik atau tidak.

Diketahui, untuk harga Pertalite hari ini, Jumat 26 Agustus 2022, masih dibanderol Rp7.650 per liter.

Untuk harga yang ada saat ini bukanlah harga Pertalite yang untung. Pemerintah masih memberikan subsidi harga BBM Pertalite sekarang ini.

Baca Juga: Harga BBM Pertalite dan Solar Naik Pekan Depan, Negara Gak Kuat Bayar Subsidi 502,4 triliun

Sama halnya BBM Solar yang masih di angka Rp5.150 per liter atau belum mengalami perubahan sampai sekarang.

Catatan dari Pertamina, untuk Solar CN-48 atau Biosolar (B30), harga keekonomiannya mencapai Rp18.150. Jadi untuk setiap liter Solar, Pemerintah membayar subsidi Rp13 ribu.

Sedangkan untuk Pertalite, harga pasar saat ini adalah Rp17.200. Sehingga untuk setiap liter Pertalite yang dibayar oleh masyarakat, Pemerintah mensubsidi Rp9.550 per liternya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku telah menghitung proyeksi dampak konsumsi BBM subsidi terhadap anggaran hingga akhir tahun. Menurutnya, jika tidak menaikan harga BBM subsidi khususnya Pertalite dan Solar, harus ada tambahan subsidi sebesar Rp198 triliun.

Baca Juga: Luhut Beri Kode Jokowi Akan Umumkan Kenaikan Harga BBM Dalam Waktu Dekat

"Kalau kita tidak menaikkan BBM, kalau tidak dilakukan apa-apa, tidak ada pembatasan, tidak ada apa-apa maka Rp502 triliun gak akan cukup," kata Sri Mulyani.

Menurutnya ini baru pertimbangan untuk harga BBM. Padahal masih ada komoditas lain yang juga penting untuk diperhatikan aitu gas elpiji dan listrik.

Sri Mulyani membeberkan bahwa tambahan subsidi itu didasarkan pada proyeksi konsumsi Pertalite dan Solar sampai akhir tahun yang mencapai 29 juta kiloliter. Sedangkan subsidi dan kompensasi energi sudah ditetapkan di Perpres nomor 98 sebesar Rp502 triliun.

"Artinya, Rp502 triliun itu dihitung dengan asumsi sesuai dengan APBN yaitu volumenya 23 juta kiloliter. Harganya (asumsi harga ICP) USD100, kursnya 14.450 (rupiah per dolar AS)," papar Sri Mulyani.***

Tags

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB