Jokowi: BBM Pertalite Naik Jadi Rp17.100 per Liter, Demonya Berapa Bulan?

- Jumat, 5 Agustus 2022 | 21:05 WIB
Jokowi bayangkan harga Pertalite naik jadi 17.000 per liter. Foto/Ist. (YouTube KompasTV)
Jokowi bayangkan harga Pertalite naik jadi 17.000 per liter. Foto/Ist. (YouTube KompasTV)

SEWAKTU.com -- Presiden Jokowi menuturkan apabila harga bahan bakar minyak atau BBM subsidi jenis Pertalite naik menjadi Rp17.100 per liter masyarakat langsung menggelar unjuk rasa berbulan-bulan.

Jokowi menuturkan sekarang pemerintah masih menahan harga BBM dengan memberikan subsidi. Walaupun harga minyak internasional terus melambung.

Adanya subsidi BBM itu, terang Jokowi, negara dapat menahan harga Pertalite di level Rp7.650 per liter. Ia mengklaim kalau tidak disubsidi harga pertalite bisa mencapai Rp17.100 per liter.

"Bayangkan kalau pertalite naik dari Rp7.650 harga sekarang ini, kemudian naik menjadi harga yang benar adalah Rp17.100, demonya berapa bulan?" terang Jokowi dalam acara Silaturahmi Nasional PPAD di Sentul, Bogor, Jumat 5 Agustus 2022.

Baca Juga: Viral Foto Uang Pecahan Seratus Rupiah Berwajah Jokowi Tersebar di TikTok, Bank BI Bilang Begini

Jokowi menjelaskan saat harga Pertalite naik 10 persen saja masyarakat protes selama tiga bulan. Karena itu, Jokowi tidak dapat membayangkan berapa lama masyarakat demonstrasi jika harga pertalite dinaikan 100 persen.

"Naik 10 persen saja demonya dulu tiga bulan, kalau naik sampai 100 persen lebih demonya akan berapa bulan?" beber Jokowi.

Karena itu, Jokowi menuturkan pemerintah terus berupaya mencegah hal tersebut terjadi di Indonesia. Pemerintah menggelontorkan Rp502 triliun untuk mengerem kenaikan harga BBM.

"Inilah yang sekarang dikendalikan pemerintah. Dengan apa? Dengan subsidi karena begitu harga bensin naik, harga barang otomatis melompat bersama-sama," tuturnya.

Lalu, Jokowi mengatakan kondisi dunia sedang tidak baik-baik saja. Harga-harga melambung imbas perang yang menimbulkan krisis energi.

Baca Juga: Zulkifli Hasan Membagikan Minyak Goreng Sambil Kampanye Untuk Anak, Jokowi: Menteri Harus Fokus Kerja

Jokowi juga mengaku mendengar curahan hati para pemimpin dunia soal kondisi ekonomi saat ini. Jokowi menerangkan berbincang dengan Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) Antonio Guterres dan para pimpinan negara G7. Semuanya, kata Jokowi, mengeluhkan hal yang sama, yakni soal kondisi perekonomian.

"Beliau-beliau menyampaikan, 'Presiden Jokowi, tahun ini kita akan sangat sulit. Terus kemudian seperti apa? Tahun depan akan gelap.' Ini bukan Indonesia, ini dunia, hati-hati," imbuhnya.

Jokowi menilai dampak krisis perekonomian dunia telah terasa. Ia kembali mengutip Dana Moneter Internasional (IMF) soal 66 negara diprediksi ambruk.

Halaman:

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X