SEWAKTU.com -- Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa ketidakseimbangan di pasar pangan dunia adalah konsekuensi langsung dari kebijakan makroekonomi beberapa negara yang tidak bertanggung jawab.
Menurut Vladimir Putin, alih-alih mengakui kebijakan ekonomi mereka salah, negara-negara Barat justru mengganggu produksi pertanian global dengan membatasi pasokan pupuk di Rusia dan Belarusia.
"Negara-negara Barat makin mengacaukan produksi pertanian global dengan memberlakukan pembatasan pada pasokan pupuk Rusia dan Belarusia," kata Putin dalam pernyataan pers bersama Presiden RI Joko Widodo, usai pertemuan keduanya di Kremlin, Moskow, Rusia, Kamis 30 Juni 2022.
Video pernyataan pers bersama itu dapat disaksikan melalui akun Youtube Sekretariat Presiden. Sementara transkrip pernyataan Putin dan Jokowi juga diunggah dalam laman resmi Presiden Rusia www.kremlin.ru yang terbuka untuk publik.
Baca Juga: Presiden Jokowi dan Iriana Tiba di Moskow Rusia
Putin menyampaikan negara-negara Barat juga menghambat ekspor biji-bijian Rusia ke pasar dunia, memperumit asuransi kapal, dan pembayaran bank berdasarkan kontrak perdagangan.
"Saya akan tekankan sekali lagi. Rusia telah dan tetap menjadi salah satu produsen dan eksportir makanan utama dunia," tegasnya.
Dia menyebutkan Rusia memasok produk pertanian ke 161 negara. Tahun lalu, Rusia mengekspor lebih dari 43 juta ton biji-bijian, termasuk 33 juta ton gandum.
"Tahun ini, kami mengharapkan panen biji-bijian yang baik, yang memungkinkan kami untuk meningkatkan pasokan kami ke pasar eksternal hingga 50 juta ton," jelasnya.
Baca Juga: Jokowi dan Rombongan Akan Lanjutkan Lawatan Perdamaian ke Moskow
Putin menyatakan Rusia siap memenuhi permintaan produsen pertanian di Indonesia dan negara-negara sahabat lainnya untuk pupuk nitrogen, fosfor, kalium, serta bahan baku untuk produksi tani.
"Pangsa pupuk mineral Rusia di pasar dunia mencapai 11 persen dan melebihi 20 persen dalam beberapa varietas. Tahun lalu, kami mengirim 37 juta ton produk ini ke luar negeri," kata dia.
Putin menegaskan Rusia berniat untuk terus memenuhi, dengan iktikad baik, semua kewajiban kontraktualnya untuk pasokan makanan, pupuk, sumber daya energi, dan barang-barang penting lainnya.
Dalam konteks ini, Rusia menganggap penting untuk memulihkan rantai pasokan yang terganggu oleh sanksi.***
Artikel Terkait
Dipeluk Warga Ukraina Korban Perang, Iriana Jokowi Nangis dan Merinding
Foto Jokowi dan Volodymyr Zelenskyy Bertemu di Istana Maryinsky Ukraina
Foto Jokowi Duduk di Meja Bundar Bereng Volodymyr Zelenskyy, Mampukah Indonesia Damaikan Ukraina-Rusia?
Jokowi Mengaku Sedih dan Prihatin Melihat Kondisi Ukraina Akibat Perang
Presiden Jokowi Otw ke Rusia Bertemu Presiden Vladimir Putin