"Banyak yang mengeluhkan, menangis sampai sekarang karena sudah hampir satu tahun," ucap Fikri Faqih dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi IV Kota Samarida, Forum Dewan Pendidikan, dan Perkumpulan Guru Madrasah Nasional Indonesia (PGMNI), Senin 19 September 2022.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menambahkan, saat pengumuman guru yang lulus passing grade, banyak sekolah swasta langsung memecat gurunya yang lulus.
"Sejak pengumuman, sudah diberhentikan di sekolah swasta, karena dianggap tidak loyal," jelas Fikri Faqih.
Ia menagih janji Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim yang memprogramkan pengangkatan 1 juta P3K guru.
"Rekrutmen 1 juta guru P3K saja (belum terpenuhi), 1 juta kan judulnya. Tetapi faktanya baru 293 ribu yang ada formasinya dan menunggu SK," ucap mantan guru honorer ini.
Mantan PNS ini juga menagih janji Kemendikbudristek untuk mengangkat honorer tenaga kependidikan (Tendik) menjadi P3K.
Ia mengungkit rapat kerja (raker) dan rapat dengar pendapat (RDP) yang dilakukan Komisi X DP dengan Kemendikbudristek.
Saat itu, kata Fikri, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) berjanji akan mendata honorer tendik pada 2021, kemudian diangkat menjadi P3K 2022.
Faktanya, sampai sekarang belum ada kejelasan nasib honorer tendik dari Kemendikbudristek. Bahkan, honorer tendik disebut-sebut tidak mendapatkan formasi P3K 2022.
"Sudah janji 2021 akan didaftar, 2022 akan direkrut. Sekarang belum ada pengumuman. Ini sudah bulan September," kata Fikri.
"Dirjen sudah mengatakan di sini, di forum ini, raker. Di RDP juga menyampaikan bahwa 2021 mereka (honorer tendik) akan di-list, didaftar. Daftarnya seperti apa, kita tidak tahu. Kemudian 2022 akan direkrut, sampai sekarang belum ada," tandas Fikri. ***