Rudy berharap seleksi P3K 2022 untuk tenaga kesehatan diprioritaskan untuk tenaga honorer.
"Nah, saya berharap ini yang sudah ada (tenaga honorer) yang sudah ada di dalam dites, nanti dilakukan tes kalau harus dilakukan tes," kata Rudy.
Alternatif lainnya, kata Rudy, tenaga honorer diberikan afirmasi atau penambahan nilai bagi yang sudah lama mengabdi.
"Atau dilakukan afirmasi sebagaimana guru. Tapi guru juga kan yang P2, P3 itu kan dites. Tidak ada yang otomatis, tidak bisa," kata Rudy.
Ia menegaskan tenaga honorer tidak bisa secara otomatis diangkat menjadi P3K, termasuk guru.
Guru yang masuk dalam kategori pelamar prioritas 1 (P2) pun dites. Mereka ikut tes seleksi P3K 2021 sehingga tahun ini tinggal penempatan dan pemberkasan saja.
"Menpan mengatakan tidak ada yang otomatis (diangkat menjadi P3K), semuanya harus melalui seleksi," ucap Rudy.
"Guru ini yang sekarang dilakukan P1, P2, P3, dilakukan pemberkasan, itu juga hasil tes," tambahnya.
Sama halnya dengan guru, calon Aparatur Sipil Negara (ASN) P3K Kesehatan dan P3K Tenaga Teknis juga wajib mengikuti tes.
"Untuk tenaga kesehatan yang formasinya 1.786 dan formasi tenaga teknis lainnya yang 175 orang, itu harus melalui tes sebagaimana guru," beber Rudy.
Dijelaskan Rudy, pelaksanaan seleksi P3K tenaga kesehatan masih menunggu panduan lebih lanjut dari pemerintah pusat. ***