Kompol Masnoni Ikut Bicara Terkait Identitas dan Chat Mesum Oknum Dosen Pelaku Pelecehan Seksual Yang Tersebar

Sewaktu.com -- Media sosial tengah dihebohkan dengan viralnya foto dan identitas yang diduga oknum dosen pelaku pelecehan seksual mahasiswi Universitas Sriwijaya (Unsri) sejak Senin, 6 Desember 2021 hingga saat ini.

Diketahui nama Reza Gharasma menjadi viral sebagai oknum dosen Unsri berinisial R yang diduga mengirimkan pesan mesum kepada sejumlah mahasiswinya.

Bukan hanya identitasnya, namun isi chat mesum yang diduga kuat menjadi bukti pelecehan seksual yang ia lakukan juga tersebar luas di media sosial.

Baca Juga: Seorang Anak Remaja di Palu Menjadi Korban Salah Tangkap dan Penganiayaan Oknum Polisi

Terkait hal tersebut, Kasubdit 4 Renakta Ditreskrimum Polda Sumsel Kompol Masnoni SIK yang tengah menangani kasus dugaan pelecehan seksual mahasiswi Unsri turut ikut berkomentar.

Kompol Masnoni menegaskan identitas, foto, beserta bukti chat mesum yang beredar di media sosial bukan dikeluarkan oleh pihaknya.

“Kami tidak pernah mengeluarkan identitas atau nama terlapor, hanya menyampaikan inisialnya saja terlebih tidak sama sekali mengumbar foto (terlapor). Bisa saja dari sumber-sumber lain ya. Kami juga tidak tahu dari mana medsos mendapatkannya, saya juga tidak paham,” jelas Masnoni, Selasa, 7 Desember 2021.

Baca Juga: Seorang Anak Remaja di Palu Menjadi Korban Salah Tangkap dan Penganiayaan Oknum Polisi

Terkait kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum dosen R melalui pesan singkat, Masoni mengatakan bahwa pasal yang akan diterapkan sudah jelas.

Masoni juga mengatakan bahwa pihaknya hingga saat ini masih terus melakukan pengembangan lanjutan dengan melakukan pemeriksaan korban maupun saksi.

Oknum dosen Unsri berinisial R sebelumnya telah dilaporkan oleh tiga mahasiswinya terkait kasus dugaan pelecehan yang ia lakukan melalui pesan singkat.

Baca Juga: 7 Penyebab Bibir Pecah-pecah, Salah Satunya Karena Sering Menjilat Bibir

Mahasiswi berinisial C dan F membuat laporan pertama, mereka berdua mengaku mendapat pesan singkat mesum dari oknum dosen R melalui platform WhatsApp. Kemudian, mahasiswi berinisial D juga mengaku menjadi korban pelecehan seksual oknum dosen R.

Pelapor D menuturkan bahwa pesan mesum itu ia dapat setelah lebih dulu menghubungi oknum dosen R yang merupakan pengujinya pada ujian kompre.

Selain itu, mahasiswi lain berinisial DR juga melaporkan kepada Polda Sumsel atas pelecehan seksual secara fisik yang ia terima dari dosen berinisial DR.