Kemenkes: Gejala Omicron Paling Banyak adalah Batuk dan Pilek

- Rabu, 5 Januari 2022 | 13:23 WIB
Virus Corona jenis Omicron (PIXABAY - BlenderTimer)
Virus Corona jenis Omicron (PIXABAY - BlenderTimer)

Sewaktu.com -- Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) nengungkapkan adanya lonjakan kasus Covid-19 varian omicron di Indonesia yang didominasi oleh WNI yang baru kembali dari luar negeri.

Kemenkes per 4 Januari 2022 mencatat ada tambahan 92 kasus konfirmasi. Kasus omicron yang semula berwda di angka 239 bertambah menjadi 254 kasus. Terdiri dari 239 kasus berasal dari pelaku perjalanan internasional (imported case) dan sisanya, sebanyak 15 kasus merupakan transmisi lokal.

Baca Juga: Kemenkes RI: Jumlah Peningkatan Kasus Omicron Naik Hingga 92%

Nadia juga mengungkapkan jika sejatinya, gejala yang sering mucnul pada seseorang yang terpapar omicron adalah gejala baruk dan pilek.

"Mayoritas (penularan) masih didominasi pelaku perjalanan luar negeri. Dari hasil pemantauan, sebagian besar kondisinya ringan dan tanpa gejala. Gejala paling banyak adalah batuk (49%) dan pilek (27%)," ungkap Nadia dalam siaran pers, Selasa, 4 Januari 2022.

Baca Juga: Streaming Layangan Putus Episode 8 Jumat 7 Januari 2022 di WeTV Jam 18.00, Kinan Jebak Aris dan Lidya

Pemerintah dalam bentuk kesiapan dalam mencegah serta memgendalikan varian omicron menerbitkan Surat Edaran (SE) melalui Kementerian Kesehatan bernomor HK.02.01/MENKES/1391/2021 tentang Pencegahan dan Pengendalian Kasus COVID-19 Varian Omicron (B.1.1.529) yang ditandatangani Menteri Kesehatan pada 30 Desember 2021.

Menurut Nadia, poin utama dari aturan tertuslis itu adalah guna memperkuat koordinasi pusat dan daerah serta fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) dalam menghadapi ancaman penularan omicron. Mengingat meningkatknya kasus transmisi lokal dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Juga: Jalan dengan Sederet Zodiak Ini Selalu Pemilih, Emang Buat Pusing Sih

"Karenanya kesiapan daerah dalam merespons penyebaran Omicron sangat penting agar tidak menimbulkan kluster baru penularan Covid-19," kata Nadia.

Selain kesiapan dari segi sarana dan prasarana kesehatan, Nadia terus memperingatkan bahwa kewaspadaan individu harus terus ditingkatkan untuk menghindari potensi penularan omicron. Protokol kesehatan 5M dan vaksinasi harus selalu berjalan beriringan sebagai kunci untuk melindungi diri dan orang sekitar dari penularan Omicron.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Idrus Fahmi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB
X