Hacker Bjorka Berulah, Data Rahasia Komunikasi Presiden Jokowi dari 2019-2021 Diretas

SEWAKTU.com -- Pemerintah kewalahan diserang oleh para Hacker. Salah satu peretas yang menamakan dirinya Hacker Bjorka kembali berulah.

Informasi terbaru, Hacker Bjorka awalnya mencuri dan menjual data dari Kementerian Kominfo, yang isinya registrasi SIM CARD sampai data publik. Terbaru, Hacker Bjorka membongkar data dari Presiden Indonesia, Jokowi.

Menurut kabar dari BreachForum, Jumat 9 September 2022 yang merupakan perkumpulan dari para Hacker yang melakukan transaksi data yang telah diretas. 

Diketahui, data komunikasi pemerintahan Jokowi, mulai dari periode pemerintahan 2019 sampai 2021 dicuri Hacker Bjorka, Sabtu 10 September 2022.

Baca Juga: Hacker Bjorka Ancam Bongkar Data Presiden Indonesia Jokowi

Disebutkan bahwa, dokumen rahasia Jokowi dan negara tersebut viral dengan aksi Hacker Bjorka.

Hacker Bjorka curi data komunikasi Presiden Jokowi. Foto/Istimewa. (Foto/Istimewa.)

Ancaman Hacker Bjorka tak bisa dianggap sepele. Ini menunjukkan bahwa privasi dan keamanan data digital di Indonesia. Terkait data milik Jokowi dijual diungkapkan oleh akun twitter @Darktracer.

Diketahui, Bjorka lewat situs breached.to merilis pesan kepada pemerintahan Indonesia “My Message to Indonesian Government” begitu bunyi pesan tersebut. Bahkan dia juga membagikan tangkapan layar sebuah berita.

Hal itu perihal ucapan Dirjen Aptika Kementerian Semuel Abrijani Pangerapan yang meminta untuk tidak menyerang situs milik negara karena merugikan masyarakat.

Baca Juga: Waduh Parah Banget! Smartphone Anggota BLACKPINK Diretas Hacker, Foto Jennie Paling Banyak Dibongkar

Ini menyusul data registrasi SIM Card yang bocor. Pun komentar Menteri Kominfo Johnny Plate yang menyir Bjorka bahwa tindakan yang dilakukan itu melanggar undang-undang.

Di mana hacker Bjorka diketahui mengabarkan bahwa 1,3 miliar data registrasi SIM Card yang bocor dan dijual dengan harga USD 50 ribu atau Rp 745,6 juta.

Dia juga memberikan contoh data NIK dan nomor ponsel yang dibobol hacker. Tujuannya untuk mengingatkan pemerintah agar memperketat keamanan data digital.