Pola pengisian tersebut diperkirakan seperti ini:
- Mulai di 55W saat baterai di kondisi kosong
- Menurun ke 45W saat menyentuh 15%
- Melambat lagi setelah baterai melampaui 70%
Skema ini menarik karena Samsung menggabungkan dua hal yang sering tidak berjalan berdampingan seperti kecepatan dan proteksi panas.
Baca Juga: Bocoran Samsung Galaxy S26 Ultra Ungkap Fitur Andalan Terbaru, Apa Itu?
Dengan menjaga suhu tetap rendah, umur baterai dalam jangka panjang bisa lebih terjaga. Pendekatan ini adalah ciri khas Samsung, yang sejak lama lebih fokus menjaga durability dibanding sekadar mengejar angka besar.
Wireless Charging yang Akhirnya Mendapat Lonjakan Besar
Jika ada satu hal lain yang sering dikeluhkan pengguna Samsung selain charging kabel, jawabannya sudah jelas: wireless charging.
Setelah bertahun-tahun tetap di angka 15W, akhirnya rumor menunjukkan Samsung siap memberi lompatan besar menjadi 25W. Tetapi peningkatan daya bukanlah hal paling mencolok.
Yang membuat rumor ini semakin menggembirakan adalah kemungkinan hadirnya:
Magnet Built-in untuk Qi 2.2 — “MagSafe versi Samsung”
Sekali lagi, ini bukan rumor kecil. Dengan standar Qi2, perangkat bisa memiliki:
- Koneksi magnetik yang kuat
- Posisi ponsel yang selalu optimal saat ditempel ke charger
- Pengisian lebih dingin dan stabil
- Kompatibilitas luas dengan aksesori pihak ketiga
Untuk pertama kalinya, Samsung digadang-gadang akan menanamkan magnet internal pada seri Ultra.
Langkah yang selama beberapa tahun belakangan ini diinginkan pengguna, dan diamati Samsung dari kesuksesan MagSafe milik Apple.
Jika S26 Ultra benar memakai Qi2 magnetik, ini bisa menandai era baru aksesori Samsung:
- Powerbank magnetik
- Ring holder magnetik
- Wallet card magnetik
- Tripod magnetik
- Docking magnetik di mobil
Dan semua bisa berjalan mulus tanpa takut slipped atau posisi bergeser.
Baca Juga: Samsung Umumkan One UI 8.5, Fitur Keamanan Baru Lebih Ketat dan Anti Maling!