SEWAKTU.com -- Jaringan 5G saat ini sudah mulai hadir dan sudah mendunia tak tertinggal juga khususnya di Indonesia, tetapi masih banyak dari perusahaan-perusahaan yang belum terbiasa dengan manfaat Jaringan 5G untuk penggunaan internet.
Padahal peran internet di Jaringan 5G ini sebagai alat untuk mencapai transformasi digital akan lebih mudah bagi di berbagai industri untuk mengeksplorasi bagaimana Jaringan 5G itu sendiri. Faktor utama yang mempengaruhi adopsi Jaringan 5G di Indonesia saat ini adalah dari segi konektivitas.
Lalu dari segi keterampilan kerja dan juga para pekerjanya, pendidikan dan regulasi. Karena berdasarkan hasil riset STL, Merger Impact Indonesia benar-benar tertinggal dari Negara tetanggganya yaitu Negara Malaysia dan juga Singapura.
Baca Juga: Asam Lambung Naik dan Beberapa Penyakit Ini Akan Dirasakan Jika Selalu Minum Kopi Setiap Hari
Untuk dari segi konektivitas, Roll Out (peluncuran) terhadap konektivitas Jaringan 5G yang terbilang masih baru di indonesia saat ini dan juga kurangnya cakupan yang konsisten terutama didaerah yang terpencil yang banyak kawasan industri berada.
Dalam beberapa kasus seperti adopsi 4G hingga saat ini bahkan bukan pilihan yang bisa diandakan karena banyak pengguna yang menganggap 4G terlalu mahal untuk beberapa industry dan proyek.
Teguh Prasetya selaku Ketua Umum ASIOTI & Dirut Alita mengungkapkan bahwa kekurangan keterampilan dan pengetahuan untuk mengimplementasikan terutama pemanfaatan jaringan, Layanan, Aplikasi berbasis Jaringan 5G masih rendah. Salah satu contohnya, masih terbatasnya SDM untuk membuat aplikasi AR.
“Kita melihat juga skill dan pengetahuan untuk implementasi memanfaatkan Jaringan 5G, Layanan Jaringan 5G, aplikasi 5G tuh masih dibawah banget, siapa sih yang tau aplikasi untuk bikin AR basisnya rilis versi 15 atau 16 Walaupun ada juga kita dikit banget.” ujar Teguh.
Apalagi di Indonesia saat ini yang masih terdampak dari pandemic covid 19 ini yang mengharuskan kebutuhan untuk lebih banyak operasi remote semakin massive, namun ada beberapa penyebaran Use Cases telah ditunda.
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat: Orang Yang Bangkrut di Akhirat Bukan Orang Yang Tidak Punya Uang
Kemudian kompetisi dan tekanan pasar seperti smartphone Realme yang sudah siap untuk konektivitas Jaringan 5G namun jaringanya belum tersedia. Seperti kata Teguh, karena jika beberapa vendor sudah menyiapkan konektivitas Jaringan 5G otomatis para pengguna akan menanyakan kapan layanan Jaringan 5G di Indonesia sudah tersedia.
“Kita lihat teman-teman dari Realme sudah ngomong ini perangkat Jaringan 5G saya sudah Ready, Jaringanya mana, nah ini kan tuntutan Market jika device sudah tersebar pasti para user nanya.” lanjut Teguh.
Hal seperti ini sangat dipengaruhi oleh regulasi untuk Jaringan 5G yang belum Tuntas, terutama regulasi Spektrum seperti Milimeter Wave, Spektrum Private Network, Spektrum 700, maka dari itu ini sangat menimbulkan ketidakpastian dari investasi secara menyeluruh.***