Sewaktu.com -- Aplikasi media sosial Hyppe versi 1.0.6 telah resmi diluncurkan meski sempat tertunda karena virus Covid-19.
Hyppe hadir dengan 4 fitur menarik untuk mengunggah konten, yakni HyppePic, HyppeDairy, HyppeVid, dan HyppeStory.
Acara peluncuran aplikasi Hyppe sendiri diselenggarakan di pulau Dewata Bali, 12 Januari 2022.
Baca Juga: Mengenal Perbedaan Jaringan 4G dan 5G
Chief Executive Officer PT Hyppe Teknologi Indonesia, Magindran menjelaskan di Hyppe, pengunggah konten tidak perlu takut kontennya dicuri atau di akui orang lain.
"Dengan adanya aplikasi Hyppe, semua orang bisa mengunggah konten milik mereka tanpa takut konten nya dicuri atau diakui milik orang lain. Setiap konten bisa didaftarkan sertifikat kepemilikannya yang kemudian akan menjadi aset digital. Tujuan dari adanya sertifikat ini adalah untuk menghindari pencurian konten," jelas Magindran.
"Ada alasannya kenapa kami pilih warna ungu, karena ungu adalah warna sultan. Dengan menjadi contentcreator di Hyppe maka mereka akan berpeluang untuk menjadi sultan. Kami punya banyak hadiah dan kompetisi menarik untuk content creator. Contoh hadiahnya ada logam mulia, 3 buah smartphone, dan uang tunai senilai miliaran rupiah," tambahnya.
Baca Juga: Samsung Merilis Smartphone Murah Terbaru Harga 1 Jutaan
Saat ini, telah diselenggarakan kompetisi konten untuk influencer yang berhadiah 3 logam mulia.
Ada juga punya program giveaway yang berhadiah 3 smartphone yang disebut HyppeAway.
"Ada juga kompetisi Hyppers untuk 10 orang content creator yang bisa mengumpulkan 100.000 followers di aplikasi Hyppe. Total hadiahnya Rp 1 miliar," ujar Magindran.
Baca Juga: Kebakaran AEON Mall Sentul City Bogor Berasal dari Ruangan Ini, Korban Jiwa Nihil
Chief Technology Officer PT Hyppe Teknologi Indonesia, Tjikal Jedy mengungkapkan harapannya tentang aplikasi Hyppe ke depannya.
"Saya berharap Hyppe bisa menjadi aplikasi media sosial yang mampu bersaing dengan kompetitor media sosial lain, apalagi Hyppe ini dikembangkan langsung oleh anak bangsa. Harapannya Hyppe bisa menjunjung kearifan lokal, supaya orang Indonesia juga bisa tau kalau kita punya aplikasi yang kualitasnya tidak kalah saing dengan buatan luar," ungkap Tjikal.***