Sewaktu.com- Stephen Elop tampaknya sulit melepaskan diri dari anggapan bahwa dia adalah penghancur bisnis ponsel Nokia. Namun demikian, bukan berarti pria asal Kanada ini jadi nelangsa, malah tetap kaya dan laku di perusahaan-perusahaan lain.
Sepak terjang Elop di jagat teknologi memang tidak sembarangan. Pria berusia 58 tahun ini dulu pernah menjadi President of Worldwide Field Operations di Adobe, kemudian menjadi Chief Operating Officer Juniper Networks.
Tahun 2008, dia bergabung ke Microsoft sebagai Head of Business Division, mengendalikan Microsoft Office dan Microsoft Dynamics. Namanya semakin terkenal setelah ditunjuk menjadi CEO Nokia pada September 2010.
Dia langsung membuat keputusan drastis seperti mematikan Symbian dan memilih Windows Phone di smartphone Nokia. "Jika menggunakan Android, tentu akan terlambat bagi siapapun di industri ini karena sudah ada satu vendor yang telah mendominasi dan mengorbankan vendor lain," katanya kala itu, merujuk pada Samsung.
Strateginya gagal total dan berujung penjualan divisi ponsel Nokia ke Microsoft tahun 2013 di mana Elop tak kehilangan pekerjaan melainkan langsung menjadi kepala divisi ponsel Microsoft. Tahun 2015, Elop kena PHK ketika bisnis ponsel Nokia gagal dan Microsoft tidak melanjutkannya.
Pada Maret 2016, raksasa telekomunikasi Telstra menunjuknya sebagai Group Executive Technology, Innovation and Strategy. Akan tetapi tahun 2018, ia didepak dari jabatannya itu.
Stephen Elop diperkirakan punya kekayaan sekitar USD 40 juta. Ia sendiri sudah lama membantah menjadi penghancur Nokia dan semua keputusannya didukung oleh petinggi Nokia.
"Mengenai isu Trojan horse itu, saya sungguh hanya bekerja untuk keuntungan para pemegang saham Nokia. Sebagai tambahan, seluruh keputusan bisnis dan strategi yang fundamental dilakukan dengan dukungan dan persetujuan dewan direksi Nokia," cetus Stephen Elop.