Paula Verhoeven Bungkam Fitnah Perselingkuhan, Tegaskan Tak Ada Orang Ketiga

- Jumat, 25 April 2025 | 13:03 WIB
Paula Verhoeven Bungkam Fitnah Perselingkuhan, Tegaskan Tak Ada Orang Ketiga
Paula Verhoeven Bungkam Fitnah Perselingkuhan, Tegaskan Tak Ada Orang Ketiga

SEWAKTU.com -- Kesabaran Paula Verhoeven akhirnya mencapai batas. Ia merasa tak kuat terus-menerus menanggung beban rumah tangga sendiri, terlebih setelah pengadilan menganggap rekaman CCTV percakapannya dengan seorang pria sebagai bukti perselingkuhan.

Rekaman yang dipermasalahkan disebut berasal dari bulan April, tepat setelah Baim Wong menggugat cerai Paula pada 21 April.

Menanggapi tudingan tersebut, Paula dengan tegas membantah adanya perselingkuhan. Ia mengaku bahwa dalam video itu, dirinya hanya sedang memohon dan meminta maaf sebagai bentuk upaya mempertahankan rumah tangga.

“Itu bukan pengakuan selingkuh. Saya hanya bilang, ‘Aku minta maaf kalau aku bukan istri yang sempurna.’ Saya hanya mau rumah tangga ini tetap utuh,” ujar Paula.

Paula menjelaskan bahwa pria dalam rekaman itu adalah sahabat dekat Baim, yang dipanggil dengan inisial N.

Kepada pria tersebut, Paula hanya meminta saran dalam menghadapi perilaku Baim yang emosional. Namun di mata Baim, komunikasi Paula dengan pria lain dianggap bentuk pengkhianatan.

Pakar hukum menyatakan, percakapan pria dan wanita non-mahram diperbolehkan selama tidak menimbulkan fitnah, dilakukan dengan adab, dan membahas hal bermanfaat.

Baca Juga: Warisan Cinta dan Karya Titiek Puspa: Kenangan, Penghormatan, dan Tanggung Jawab Keluarga

Meski pengadilan memutus perceraian dan menyebut Paula bermain cinta terlarang, Paula tetap bersikukuh bahwa tidak ada orang ketiga. “Saya harus luruskan. Kalau saya salah, saya harus buktikan dengan cara yang benar, bukan cara yang aneh,” tegasnya.

Paula mengaku sudah cukup kuat menghadapi semua tuduhan, bahkan ketika ia menerima kekerasan verbal dari Baim. Ia tetap memilih mengalah demi mempertahankan rumah tangga dan demi anak-anak.

“Sampai dimaki-maki di depan orang, saya tetap bilang, ‘Maaf ya sayang,’ walaupun saya tidak salah. Itu demi rumah tangga ini,” katanya sambil menahan air mata.

Paula juga mengungkap bentuk kekerasan lain yang ia alami, mulai dari verbal hingga finansial. Namun ia memilih tidak membuka semua itu demi menjaga martabat keluarga.

Di balik semua luka, yang paling menyakitkan bagi Paula adalah perubahan sikap anak-anaknya. Ia mengaku sempat ditolak oleh anak-anaknya sendiri dan setiap hari menangis karena rindu.

“Saya ke sekolah 5–10 menit setiap hari hanya untuk lihat mereka. Itu perjuangan seorang ibu,” ungkap Paula haru.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rehan Fahlevi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X