SEWAKTU.com -- Jejak gemilang Pak Tarno, pesulap kondang Indonesia, perlahan meredup setelah ia terkena stroke yang mengubah hidupnya.
Sejak sakit, Pak Tarno harus menggunakan kursi roda atau alat penopang untuk berpindah tempat. Dulunya terkenal dengan trik sulap yang memukau, kini ia hidup dalam keterbatasan fisik yang membuatnya tak bisa bekerja seperti dulu.
Meski begitu, Pak Tarno tetap mempertahankan harga dirinya dan tidak meminta-minta, meski pernah tersiar kabar bahwa ia terlihat di kota tua yang diduga sedang meminta-minta. Hal ini memicu viralitas di media sosial, namun ia segera memberikan klarifikasi bahwa saat itu ia sedang piknik bersama istri, bukan mengemis.
Kehidupan Pak Tarno sekarang jauh berbeda dari masa kejayaannya. Ia tak lagi tampil di televisi atau menghibur banyak orang.
Kini, ia menghabiskan hari-harinya dengan berjualan mainan anak-anak dan ikan cupang, meskipun kondisinya yang terbatas.
Terkadang, ia hanya duduk di kursi roda di kios tempat ia berjualan, sambil berharap bisa kembali merasakan semangat yang dulu ada saat ia masih aktif di dunia hiburan. Salah satu momen yang mengharukan adalah ketika ia mengungkapkan rasa rindunya untuk bisa kembali tampil menghibur, seperti dulu.
Namun, meski hidupnya jauh dari gemerlap, Pak Tarno masih memiliki keluarga yang setia mendampingi. Seiring waktu, ia menikah lebih dari sepuluh kali, namun hanya tiga istrinya yang tetap mendampinginya sampai saat ini.
Istri-istri tersebut adalah Bu Dewi, Bu Lisa, dan Bu Sariah. Mereka menerima Pak Tarno dengan segala keterbatasannya dan siap mendampinginya dalam suka maupun duka. Dalam kehidupan sehari-hari, pembagian waktu dengan ketiga istri pun terlihat cukup harmonis meskipun situasinya tidak selalu mudah.
Pak Tarno, yang dulu dikenal dengan frase "Sim Salabim, jadi apa?" kini lebih banyak menghabiskan waktu di rumah atau bersama istri-istrinya, berusaha menjalani hidup dengan apa adanya.
Meskipun banyak orang yang memberikan uang dengan sukarela ketika melihatnya, Pak Tarno tetap menegaskan bahwa ia tidak mengemis. Kejadian di kota tua yang sempat viral justru menjadi kesempatan bagi Pak Tarno untuk membuktikan bahwa ia masih memiliki martabat dan tidak ingin hidup bergantung pada belas kasihan orang lain.
Di tengah segala keterbatasan yang dimilikinya, Pak Tarno tetap berusaha menjalani hidup dengan penuh ketegaran.
Ia mengajarkan kepada banyak orang tentang pentingnya menjaga harga diri meskipun berada dalam kesulitan. Kini, meski jauh dari sorotan media, Pak Tarno tetap menjadi sosok yang dikenang dengan karya-karyanya dan trik sulap yang pernah menghibur jutaan penonton di tanah air.
Artikel Terkait
Patung Biawak Rp50 Juta di Wonosobo Jadi Viral dan Dongkrak Pariwisata Lokal
Prediksi Paris Saint Germain vs Arsenal Semifinal Liga Champions 2024/2025, Nyawa Terakhir The Gunners Melaju ke Partai Final
Arya Saloka dan Putri Anne Resmi Berpisah, Gugatan Cerai Telah Dilayangkan
Link Live Streaming Gratis Paris Saint Germain vs Arsenal Semifinal Liga Champions 2024/2025, Akankah Keajaiban Datang ke Skuad Asuhan Mikel Arteta?