Baca Juga: Raisa Digugat Cerai Hamish Daud? Begini Fakta yang Beredar di Media Sosial
Selain sang ibu, empat orang lain juga bersaksi. Di antaranya manajer pribadi dan babysitter yang setiap hari bersama keluarga kecil Tasya.
"Kami menghadirkan lima saksi yakni ibu kandung, manajer, dan pengasuh anak,” jelas kuasa hukum Sangun Ragahdo.
Mereka, kata Sangun, memberikan keterangan mengenai dinamika rumah tangga Tasya dan Ahmad termasuk saat hubungan mulai renggang.
Menurut kuasa hukum, penyebab utama perceraian adalah hilangnya kepercayaan akibat dugaan penggelapan dana dalam bisnis yang mereka jalankan bersama.
"Titik beratnya di dugaan penggelapan dalam perusahaan. Ini masih kami dalami,” ujar Sangun.
Tasya disebut sangat terpukul atas peristiwa itu.
Baca Juga: Pernikahan Dean Fujioka-Vanina Amalia Hidayat Berakhir, Fans Jepang dan Indonesia Terkejut
"Nilainya tak penting mau satu juta atau puluhan miliar, ini soal rasa dikhianati,” tambahnya dengan nada tegas.
Tak hanya perceraian, Tasya juga mengajukan tuntutan nafkah sebesar Rp100 dari Ahmad.
Meski nominalnya kecil, angka itu memiliki makna besar: penegasan bahwa selama ini ia tak menerima nafkah.
Gugatan cerai diajukan melalui sistem e-court pada 12 September 2025, dan kini proses hukum terus berjalan. Agenda berikutnya dijadwalkan untuk pemeriksaan lanjutan.
Sidang hari itu menutup babak panjang perjalanan rumah tangga Tasya Farasya. Dari luar, ia tampak tegar; tapi siapa sangka, di balik ketegaran itu ada seorang ibu yang diam-diam berdoa agar anaknya menemukan kembali kedamaian.
Publik boleh berspekulasi, namun fakta baru akan terungkap di persidangan mendatang. Bagi Tasya, sidang ini bukan sekadar gugatan hukum melainkan perjalanan untuk memulihkan diri dan martabat.***
Artikel Terkait
Peserta BPJS Menunggak Bisa Bernapas Lega, Pemerintah Siapkan Dana Pemutihan Besar-besaran
BPJS Kesehatan Hapus Tunggakan 24 Bulan, Siapa yang Dapat Pemutihan?
Iuran BPJS Dihapus, Ini Syarat Peserta yang Dapat Pemutihan
Kerja Sama RIāBrasil, Prabowo Tambahkan Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah Indonesia
Prabowo Tambahkan Bahasa Portugis ke Kurikulum Pendidikan Indonesia
Usai Bertemu Presiden Brasil, Prabowo Subianto Akan Tambahkan Bahasa Portugis ke Dunia Pendidikan di Indonesia
Sejarah Tanggal 24 Oktober, Dari Hari Dokter Nasional hingga Hari PBB