Tak lama kemudian, ismi berbicara dengan teman teman “mari kita menuju ke taman peri, di sana pasti lebih menyenangkan” akhirnya semua temannya menyetujui ajakan ismi, mereka pun menuju gerbang taman peri.
Mereka tidak tahu bahwa ditaman perilah gerbang masuk ke dunia nyata, akhirnya, mereka kembali tersedot ke dalam portal menuju ke dunia nyata, mereka kembai ke dalam kelas sebelah yang kini sudah rapi. Buku yang tadi ditemukan ismi pun kini telah hiang, entah di mana.***