SEWAKTU.com- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi selalu tampil menggunakan ikat kepala tradisional Sunda. Lantas, apa makna dari ikat kepala yang digunakan tersebut?
Ikat kepala tradisional yang kerap digunakan Dedi Mulyadi itu disebut totopong.
Penampilan khas Dedi Mulyadi dengan ikat kepala tradisional bukan fashion belaka melainkan manifestasi mendalam dari nilai budaya, filosofi kehidupan, serta jati diri.
Dikutip dari berbagai sumber, totopong adalah ikat kepala tradisional khas Sunda yang terbuat dari kain polos berwarna hitam.
Untuk pria, totopong ini bentuk pelestarian budaya lokal yang lekat dengan identitas Sunda. Ia ingin membangkitkan kembali rasa bangga pada tradisi.
Selain itu, totopong yang berasal dari kata iket melambangkan persatuan dan kebersamaan seperti lidi yang diikat menjadi sapu hingga menjadi kuat.
Totopong yang selalu digunakan Dedi Mulyadi ini tentunya sebagai pengingat agar pemakainya bisa mengendalikan pikiran dan hawa nafsu.
Dalam Islam, Totopong bisa diartikakan sebagai pengingat kewajiban pada sang maha pencipta terutama hubungannya dengan Allah.
Totopong memiliki berbagai jenis seperti ikat buhun/baheula, barangbang semplak, julang ngapak, dan parekos jengkol atau parekos nangka.
Artikel Terkait
Mie Pedas Nama “Seram”, Rasa Menggoda: Mie Pelakor Bikin Penasaran di Kedai Anjani Ciputat
Pangsit Iblis: Pedas Membara Harga Ramah, Siap Bikin Lidah Nyerah!
Sinopsis Film Shot Caller Tayang di Bioskop Trans TV Malam Ini, Transformasi Pria Kaya Berubah jadi Gangster Penjara
Sinopsis Film Sicario: Day of the Soldado, Aksi Brutal Perang Kartel di Perbatasan AS-Meksiko
Tayang di Bioskop Trans TV Malam Ini! Begini Sinopsis dan Daftar Pemain Film Hard Target 2, Ketika Mantan Petarung MMA Jadi Buruan Para Pembunuh
Sinopsis Film Mortdecai, Aksi Lucu Johnny Depp Curi Lukisan Berharga
5 Rekomendasi Drama Korea Terbaru Mei 2025 dengan Rating Tinggi, Dijamin Enggak Bakal Nyesel Nontonnya Deh!