Menurut data sejarah, wilayah Greenland memang berupa daratan hijau yang hangat, mulai tahun 800 sampai 1300 M. Namun, memasuki abad ke-14, suhu maksimal musim panas di Greenland mulai menurun, hasil panen semakin sedikit, serta muncul banyak es di laut.
Dalam legenda di Islandia, ada seorang penjelajah Norse yang sampai ke Islandia pertama kali, yaitu Naddador. Dia menamai negara itu Snæland atau Snow Land, yang berarti 'tanah salju', karena sedang turun salju.
Salah satu tokoh Viking kemudian mengikuti Naddador, bernama Flóki Vilgerðarson. Flóki mendaki gunung di Snæland hanya untuk melihat fjord yang penuh dengan gunung es, sehingga muncullah nama Iceland.
Fjord adalah lembah yang dalam, sempit, dan panjang yang terbentuk oleh pergerakan gletser di atas batuan lunak, membentuk "U" terbalik yang panjang.
Nah, itulah awal mula dua negara tersebut mendapatkan nama yang saat ini tampak tidak sesuai dengan kondisi alamnya.***