lifestyle

Lima Fakta Unik Suku Badui yang Jarang Diketahui

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 09:00 WIB
Suku Baduy (Google)

SEWAKTU.COM -- Menghabiskan waktu dua hari satu malam di wilayah Badui memberikan pengalaman berharga sekaligus membuka wawasan tentang kehidupan mereka. Dari pengamatan langsung dan interaksi dengan warga, ada beberapa hal menarik tentang suku ini yang jarang dibahas di internet.

Pertama, warga asing atau turis mancanegara hanya diperbolehkan berkunjung hingga wilayah Badui Luar. Mereka sama sekali tidak diizinkan masuk ke wilayah Badui Dalam. Alasannya sederhana: itu adalah aturan adat yang diwariskan dari leluhur dan dijaga secara ketat hingga kini.

Baca Juga: Semarak HUT RI ke-80, DBMSDA Kota Bekasi Gelar Puncak Lomba Agustusan di Lingkungan GTB

Kedua, meskipun orang Badui Dalam dilarang menggunakan kendaraan dan alas kaki, ternyata banyak dari mereka yang sesekali pergi ke Jakarta. Perjalanan tersebut dilakukan dengan berjalan kaki selama tiga hari. Fakta ini menunjukkan betapa kuatnya fisik dan ketahanan mereka.

Ketiga, semangat gotong royong di kalangan masyarakat Badui sangat luar biasa. Dalam sebuah peristiwa, mereka mampu membangun hingga 20 rumah hanya dalam satu hari. Hal ini dimungkinkan berkat kerja sama erat dan rasa kebersamaan yang telah mengakar kuat di budaya mereka.

Baca Juga: Bupati Bogor Canangkan Gerakan Satu ASN Satu Pohon untuk Penghijauan dan Ketahanan Pangan

Keempat, ada kewajiban yang harus dilakukan setiap warga Badui, yaitu berkebun padi. Menariknya, padi hasil panen tidak boleh dijual. Sebagai gantinya, padi disimpan di rumah kecil khusus yang disebut leit. Tradisi ini dijaga untuk memastikan keberlangsungan pangan dan menghormati warisan leluhur.

Baca Juga: Puting Beliung Terjang Jatimakmur Bekasi, Wiwiek Hargono Pastikan Penanganan Berjalan Cepat

Terakhir, pengalaman ini mengubah pandangan bahwa suku Badui adalah kelompok yang tertinggal dan menolak modernisasi. Kenyataannya, mereka adalah masyarakat yang selama ribuan tahun berhasil mempertahankan budaya dan tradisi tanpa tergerus arus zaman. Keberadaan mereka menjadi bukti bahwa kemajuan tidak selalu diukur dari adopsi teknologi, tetapi juga dari kemampuan menjaga jati diri.

Tags

Terkini