SEWAKTU.COM -- India selalu punya cerita unik tentang budaya dan tradisinya. Salah satunya bisa ditemui di Kuil Karni Mata di Rajasthan, yang juga dikenal dengan sebutan Kuil Tikus. Alih-alih dianggap sebagai hama, di kuil ini terdapat lebih dari 25.000 ekor tikus yang justru dipuja sebagai makhluk suci.
Kepercayaan ini berakar dari legenda tentang Dewi Karni Mata, sosok yang diyakini memiliki kekuatan dan melakukan banyak keajaiban. Salah satu kisahnya menyebutkan bahwa kerabat Karni Mata bereinkarnasi menjadi tikus sebelum akhirnya lahir kembali sebagai manusia. Karena itu, tikus-tikus di kuil ini dianggap sebagai jelmaan roh suci, sehingga dihormati dan dilindungi oleh para pengikutnya.
Baca Juga: Niat Shalat dan Bacaan Doa Rebo Wekasan 20 Agustus 2025
Di dalam kuil, tikus bebas berkeliaran di halaman, memakan biji-bijian, susu, hingga kulit kelapa dari mangkuk logam besar. Air yang diminum tikus bahkan dianggap suci, dan memakan sisa makanan tikus dipercaya membawa keberuntungan. Salah satu kepercayaan unik adalah munculnya tikus albino di antara ribuan tikus hitam. Bagi umat yang berziarah, melihat tikus putih dianggap sebagai pertanda baik dan berkah langsung dari Dewi Karni Mata.
Baca Juga: Peringati HUT ke-80 RI, Pemkot Bekasi Ungkap Rencana Pembangunan Monumen Sasak Kapuk
Mengelola kuil tikus bukan hal mudah. Para penjaga kuil harus memberi makan, merawat, dan membersihkan area setiap hari. Tantangan terbesar datang dari kesehatan tikus itu sendiri—mulai dari penyakit pencernaan hingga diabetes akibat makanan manis yang berlebihan. Meski begitu, menariknya, hingga kini tidak pernah tercatat ada manusia yang tertular penyakit dari tikus-tikus kuil.
Baca Juga: Amalan dan Doa Rabu Wekasan 20 Agustus 2025
Secara arsitektur, Kuil Karni Mata menampilkan perpaduan indah antara gaya Rajputana dan Mughal. Pintu gerbangnya terbuat dari perak berukir rumit dengan lukisan dewa-dewa Hindu, sementara fasad marmer putih berkilau di bawah sinar matahari gurun Rajasthan. Keindahan kuil semakin hidup ketika festival Navratri berlangsung dua kali setahun, menghadirkan prosesi keagamaan, pertunjukan budaya, hingga pasar rakyat yang ramai.
Bagi pengunjung, pengalaman memasuki kuil ini begitu berbeda. Selain harus berjalan hati-hati agar tidak menginjak tikus, ada aturan tegas untuk tidak melukai hewan suci ini sedikit pun. Semua ini menegaskan betapa mendalamnya rasa hormat masyarakat India terhadap simbol spiritual, bahkan dalam bentuk seekor tikus.