lifestyle

Jakarta Krisis Udara Bersih, Jalan Raya Semakin Sesak

Senin, 22 September 2025 | 13:05 WIB
Asap polusi dan kemacetan di Otista menggambarkan tantangan besar Jakarta hari ini.

SEWAKTU.com – Hidup di Jakarta kini ibarat memilih dua beban berat: udara kotor yang menyesakkan dan kemacetan panjang akibat proyek galian jalan.

Kedua masalah ini bersatu padu, membuat aktivitas harian warga ibu kota semakin sulit.

Pagi hari yang seharusnya penuh energi justru dimulai dengan antrean kendaraan di ruas Cawang, Otista, hingga Sudirman.

Di sisi lain, udara pekat dengan polusi membuat warga harus menutupi wajah dengan masker. Sebuah gambaran nyata betapa kompleksnya tantangan kota metropolitan ini.

Baca Juga: Polusi Jakarta Memburuk: Udara Kotor, Jalan Macet Proyek Galian

Jakarta Masuk Daftar Kota Paling Berpolusi

Data internasional menunjukkan, Jakarta masuk dalam 3 besar kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.

Angka AQI berada di level tidak sehat, bahkan beberapa kali melampaui 180. Partikel polutan PM2.5 jadi penyebab utama, dan itu sangat berbahaya karena bisa masuk jauh ke dalam paru-paru.

Warga mulai merasakan dampaknya. Anak-anak lebih mudah terkena batuk, para pekerja merasa lebih cepat lelah, dan rumah sakit melaporkan peningkatan pasien ISPA. Polusi ini tak lagi sekadar isu lingkungan, tapi sudah menjadi isu kesehatan publik.

Baca Juga: 5 Fakta Oktober 2025 Tanpa Libur Nasional

Macet Parah Akibat Galian

Di saat yang sama, proyek galian utilitas menutup sebagian badan jalan di kawasan padat. Alhasil, antrean kendaraan semakin panjang. Pengemudi transportasi online, sopir logistik, hingga pekerja kantoran, semua merasakan dampak yang sama: waktu tempuh membengkak dua kali lipat.

"Biasanya dari Cawang ke Kuningan cuma 25 menit, sekarang bisa satu jam lebih. Nggak ada pilihan jalan lain," keluh Andi, sopir angkot jurusan Kampung Melayu.

Dampak Lebih Luas

Halaman:

Tags

Terkini