Makna dan Tujuan Peringatan
Menurut Kemendikbudristek, tujuan utama Hari Ayah Nasional adalah memperkuat kesadaran masyarakat tentang pentingnya peran ayah bukan hanya sebagai kepala rumah tangga, tapi juga pendidik karakter, pembimbing moral, dan sahabat bagi anak-anaknya.
Hari Ayah Nasional menjadi pengingat bahwa:
- Ayah dan ibu punya peran sejajar dalam membentuk keluarga.
- Anak-anak membutuhkan kedekatan emosional dengan ayah, bukan sekadar dukungan finansial.
- Sosok ayah patut dihargai sebagai teladan nilai dan tanggung jawab.
Peringatan ini juga menjadi sarana bagi masyarakat untuk menumbuhkan rasa hormat dan kasih sayang terhadap ayah, baik yang masih ada maupun yang sudah tiada.
Apa Bedanya dengan Fathers’ Day?
Meski sama-sama menghormati sosok ayah, Hari Ayah Nasional berbeda dari Fathers’ Day internasional yang dirayakan di Amerika Serikat dan negara lain setiap pekan ketiga bulan Juni (tahun ini jatuh pada 15 Juni 2025).
Fathers’ Day pertama kali digagas oleh Sonora Smart Dodd di Spokane, Washington, pada 1910, untuk menghormati ayahnya, William Jackson Smart, seorang veteran Perang Sipil yang membesarkan enam anak sendirian.
Baca Juga: Video Yusuf Mansur Ngaku Mau Ganti Nama YouTube Jadi YouSufe Viral di Medsos
Sementara di Indonesia, semangat Hari Ayah lahir dari inisiatif masyarakat sendiri, bukan sekadar mengikuti tradisi luar negeri.
Itulah yang membuatnya terasa lebih “Indonesia banget” hangat, kekeluargaan, dan penuh makna.
Cara Sederhana Merayakan Hari Ayah
Tak perlu acara besar atau hadiah mahal. Sering kali, hal kecil seperti ucapan terima kasih, pelukan, atau makan malam bersama keluarga sudah cukup membuat seorang ayah merasa bahagia.
Hari Ayah Nasional menjadi kesempatan untuk menunjukkan rasa cinta yang mungkin jarang terucap. Karena bagi seorang ayah, kebahagiaan anak adalah hadiah paling berharga.
Di setiap langkah hidup kita, ada jejak tangan ayah yang dulu menuntun. Ia mungkin tidak menuliskan cinta lewat kata, tapi melalui tindakan kecil yang konsisten: bekerja tanpa lelah, melindungi tanpa pamrih, dan mencintai tanpa syarat.
Maka di setiap 12 November, luangkan waktu untuk mengucapkan dua kata sederhana tapi bermakna besar: “Terima kasih, Ayah.”