SEWAKTU.com - Kasus kematian ibu pasca melahirkan memang masih menjadi momok menakutkan bagi dunia kesehatan nasional. Banyak sekali faktor yang bisa menyebabkan kematian ibu pasca melahirkan.
Salah satunya yakni faktor stres yang dialami ibu pasca melahirkan.
Stres pada ibu pasca melahirkan juga biasanya semakin diperparah dengan kurangnya pengetahuan ibu tentang tanda bahaya dan terlambat mendapat layanan kesehatan yang layak.
Baca Juga: Fenomena Remaja Lakukan Aksi Pelemparan Batu ke KRL yang Melintas
Tingginya angka kematian ibu hamil tidak hanya dipengaruhi faktor konvensional saat melahirkan. Justru, kebanyakan ibu meninggal pascamelahirkan.
Bukan hanya itu saja, faktor teknis lainnya juga turut menyumbang tingginya angka kematian ibu. Misalnya seperti kurangnya pengetahuan ibu terkait tanda bahaya, dan kurang sigapnya antisipasi proses melahirkan.
Berdasarkan survey yang dilakukan Riskesdas pada tahun 2010 silam, sekira hanya 44 persen ibu hamil mengetahui tanda bahaya, dan 23 persen faktor keterlambatan dalam mengurusi ibu hamil.
Baca Juga: Presiden Jokowi Bertemu Atlet Paralimpiade Tokyo 2020 di Istana Kepresidenan Bogor
Maka dari itu program pembangunan kesehatan Indonesia saat ini akan diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, terutama pada kelompok paling rentan kesehatan yaitu, ibu hamil, ibu bersalin, dan bayi baru lahir.
Lantas bagaimana ciri-ciri gejala stres pada ibu pasca melahirkan?
Seperti dilansir dari berbagai sumber, gangguan kecemasan setelah melahirkan atau stres postpartum harus diwaspadai agar tidak berdampak semakin parah. Berikut merupakan cirinya:
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Jumat 17 September 2021: Buat Dia Nyaman dan Tidak Tertekan
1. Gejala fisik
Denyut jantung meningkat dengan cepat.
Sesak napas.
Mengalami masalah tidur.
Otot punggung, leher dan bahu sering tegang.
Kehilangan selera makan.
Pusing dan munta.