SEWAKTU.com - Lebih dari 80 persen penderita penyakit kanker serviks dan payudara datang ke dokter dengan kondisi yang sudah parah. Padahal, penyakit tersebut sangat membahayakan jiwa penderita.
Penyakit kanker serviks dan payudara tercatat sebagai pembunuh nomor dua dan tiga wanita di Indonesia setelah penyakit jantung.
Fakta ini terjadi karena rendahnya pendidikan terhadap penyakit kanker serviks dan tingkat ekonomi.
Baca Juga: Ini dia 3 Zodiak yang Takut untuk Kerja Keras, apakah Kamu Termasuk?
Sehingga pengetahuan seputar penyakit kanker serviks dan keuangan untuk berobat atau sekadar periksa masih belum mencukupi.
Fakta sebenarnya ternyata penyakit kanker serviks merupakan penyakit yang banyak diderita kalangan menengah ke bawah.
Hal itu diungkapkan Ratna Mutiara Sari, salah seorang dokter yang menjadi konselor dan memberikan edukasi tentang kanker serviks dan payudara, khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah.
Baca Juga: Pantai Selatan Mengamuk, Muncul Fenomena Alam, Ikan Berperilaku Aneh
'Biasanya, di suatu kawasan atau kelurahan tempat kami melakukan sosialisasi dan edukasi, mereka sama sekali belum pernah mengikuti kegiatan sosialisasi.'
'Keinginan dan keberanian untuk bertanya lebih jauh tentang itu juga kurang. Mereka hanya paham penyakit dan akibatnya, namun tidak tahu gejala-gejalanya,' kata Ratna.
Karena tidak paham gejal-gejala dini yang ditimbulkan dan indikasi awal dari dua kanker tersebut, mereka enggan melakukan pemeriksaan sebelum mengeluhkan suatu gejala.
Baca Juga: Sejak Awal Sudah Menduga Lesty Kejora Hamil, Ivan Gunawan : Gue Enggak Bisa Dikibuli, Say...
'Gejala yang mereka rasakan itulah yang mengindikasi bahwa penyakit mereka sudah masuk tahap lanjut atau mulai kronis,' ujar Ratna.
Dengan seringnya ikut sosialisasi, masyarakat lebih berani dan terbuka. Bahkan, mereka mau dan berinisiatif untuk melakukan pemeriksaan awal.