SEWAKTU.com - Studi yang dipublikasikan American Sociological Review oleh Peneliti dari Harvard, Amerika Serikat, mengungkapakan perceraian terjadi karena masalah pekerjaan.
Penelitian tentang perceraian ini melibatkan wawancara terhadap 6.300 pasangan antara 1968-2013 silam.
Berdasarkan data tersebut suami yang tidak bekerja 32 persen cenderung berpotensi alami perceraian daripada suami yang memiliki pekerjaan tetap.
Baca Juga: 4 Bahan Alami Ini Ampuh Hilangkan Jerawat di Bokong
Namun belum secara detil diketahui apa keterkaitan antara suami tidak bekerja dengan perceraian.
Peneliti utama Alexandra Killewald berasumsi hal tersebut terkait antara kehilangan pekerjaan dan kesehatan mental.
“Saya berspekulasi kehilangan pekerjaan menyebabkan depresi maupun masalah kesehatan mental lainnya."
Baca Juga: Ada Beberapa Hal yang Patut Kamu Berikan Ucapan Terima Kasih, Ini Dia
"Kondisi tersebut mempengaruhi dirinya dan pernikahannya,” kata Alexandra seperti dikutip Good Housekeeping.
Studi lain dengan hasil serupa juga pernah dilakukan Liana Sayer dari Ohio State University, Amerika Serikat.
Penelitian ini menemukan bahwa ketika pria tidak memiliki pekerjaan atau dipecat dari pekerjaannya maka risiko perceraian akan semakin tinggi.