lifestyle

Apa Itu Pola Asuh Strick Parents? Para Orang Tua, Kenalilah Cara Mengasuh Anak yang Baik

Jumat, 8 Juli 2022 | 08:13 WIB
Apa itu pola asuh strict parents? Begini penjelasannya. Foto/Istimewa. (Foto/Istimewa.)

SEWAKTU.com -- Perlakuan pola asuh strict parents sering tidak disadari sebagai cara sebagian orang tua untuk mendidik anak.

Apa itu pola asuh strict parents? Diketahui, pola asuh ini menciptakan banyak aturan yang wajib dipatuhi dan pembatasan yang kaku terhadap perilaku, pilihan, aktivitas, dan bahkan rutinitas sehari-hari anak merupakan salah satu contoh pola asuh strict parents.

Pada umumnya anak akan diberi hukuman berat sebagai konsekuensi jika melanggar salah satu aturan yang ditetapkan dalam keluarga, hal ini bisa saja menjadi tanda-tanda pola asuh strict parents. 

Bagi semua orang memberi hukuman kepada anak mungkin adalah wajar, namun kita tidak tahu apa yang dirasakan oleh anak terhadap hukuman yang diberi, walau hanya konsekuensi ringan.

Baca Juga: Bahasa Jaksel, Bahasa Gaul Overrated Anak Tongkrongan Jaksel

Jadi apa istilah strict parents yang kerap kita dengar ini? Sebutan ini adalah gabungan yang berasal dari dua kata bahasa Inggris yaitu, strict dan parents. 

Strict parents adalah sebutan yang digunakan orang-orang untuk menggambarkan orang tua dengan pola asuh yang sangat disiplin, ketat, dan cenderung otoriter.

Tidak hanya itu, mengasuh anak dengan seperti ini juga cenderung membuat Orang tua memiliki harapan yang tinggi pada anak-anaknya. 

Kebanyakan orang tua beraksi sebagai strict parents, tak lain ialah karena takut dianggap tidak kompeten sebagai orang tua jika anak-anaknya melakukan kesalahan.

Baca Juga: Tes IQ: Siapa yang Tidak Punya Anak Kecil di Rumah? Silahkan Tebak dan Temukan Dalam 10 detik

Tak jarang orang tua yang strict lebih memikirkan perasaan mereka, dan keegoisan sendiri daripada kesejahteraan anak-anak mereka.

Mari simak beberapa tanda dari Orang tua yang menerapkan strict parents terhadap anak-anaknya :

1. Memberikan batas waktu untuk kembali ke rumah apabila anak bepergian keluar.

2. Menerima suatu permintaan dari anak, hanya disaat berada dalam suasana hati yang sedang gembira. Dalam hal ini anak biasanya akan takut meminta sesuatu kepada orang tua dan menunggu orang tuanya dalam suasana hati yang baik sebelum menanyakan apa yang diinginkan.

Halaman:

Tags

Terkini