Email Menumpuk Bisa Timbulkan Pemanasan Global, Kok Bisa?

- Senin, 7 Februari 2022 | 07:58 WIB
Ilustrasi email. Ramai di Twitter, kebiasaan menumpuk email ternyata bisa memperparah pemanasan global. /Pixabay/pikiran-rakyat.com
Ilustrasi email. Ramai di Twitter, kebiasaan menumpuk email ternyata bisa memperparah pemanasan global. /Pixabay/pikiran-rakyat.com

SEWAKTU.com -- Nampaknya masih banyak yang tidak mengetahui apa hubungannya antara Email (alamat Surat Elektronik) dengan pemanasan global.

Ternyata masalah Email yang menumpuk dan kaitannya dengan pemanasan global tengah ramai diperbincangkan di medsos Twitter.

Pada era modern seperti saat ini, Email merupakan salah satu alternatif surat menyurat dengan format digital.

Baca Juga: Kisah Nyata Tanda-Tanda Jelang Ustadz Jefri Al Buchori Wafat, Disebut Wali Allah Akan Datang

Jutaan hingga miliaran email terkirim setiap harinya. Tak jarang, Email itu bahkan menumpuk di kotak masuk dalam jangka waktu yang sangat lama.

Mulai dari email berisi pesan promosi yang tidak diinginkan hingga Email spam yang berisiko mengandung malware. Namun siapa sangka, Email yang menumpuk ternyata memiliki pengaruh terhadap pemanasan global.

Proses pengiriman dan penerimaan email mengandung jejak karbon yang berdampak pada lingkungan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan McAfee, sebanyak 78 persen dari email yang diterima merupakan spam.

Baca Juga: Gala Sky ke Makam Vanessa Angel Pertama Kali Sebelum Doddy Sudrajat Pindahkan Pemakaman

Dilansir dari The Guardian, tercatat 62 triliun email yang dikirim dan diterima setiap tahunnya termasuk ke dalam email spam.

Proses pengiriman dan penerimaan email spam itu menggunakan energi listrik sebanyak 33 miliar KWh, dan menyebabkan sekitar 20 juta CO2e per tahun.

McAfee memperkirakan, sekitar 80 persen dari konsumsi listrik digunakan untuk membaca dan menghapus email spam.

Baca Juga: 4 Zodiak yang Ogah Banget Berurusan dengan Hal-hal Mistis, Dia Takut Banget

Selain itu, mencari email yang tidak sengaja masuk ke dalam folder spam juga memakan konsumsi listrik hingga 16 persen.

Kendati email spam mendominasi, namun jejak karbon yang dihasilkan email 'sungguhan' juga tak kalah besar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Sumber: Ayu Yulianti

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X