Ternyata Ada 3 Jenis Orgasme Pada Perempuan Ketika Tengah Melakukan Hubungan Intim, Kamu Termasuk yang Mana?

- Kamis, 25 Agustus 2022 | 14:43 WIB
Tiga jenis orgasme ketika melakukan hubungan intim. (Foto/istimewa.)
Tiga jenis orgasme ketika melakukan hubungan intim. (Foto/istimewa.)

SEWAKTU.com - Seorang profesor bernama Dr James Pfaus, mengatakan jika dirinya telah menemukan bahwa perempuan mengalami orgasme dalam tiga cara berbeda ketika melakukan hubungan intim.

Jenis orgasme ketika hubungan intim itu ia ungkapkan dalam sebuah studi berunya yang berhasil mengejutkan banyak orang berjudul Journal of Sexual Medicine.

Dr Pfaus dan rekan-rekan ilmuwannya kemudian menganalisis data kotor, menemukan bahwa otot-otot bergerak dalam tiga cara berbeda tergantung pada perempuan yang tengah melakukan hubungan intim.

Baca Juga: 8 Waktu Hubungan Intim Suami Istri yang Tepat, Mulai Dari Pagi Hingga Tengah Malam Ada Artinya

 

Jenis orgasme yang paling umum ketika hubungan intim terjadi yakni disebut "gelombang", di mana perempuan mencapai klimaks melalui gelombang ketegangan dan pelepasan melalui otot-otot dasar panggul.

Jenis orgasme kedua dijuluki "longsoran salju." perempuan yang mengalami orgasme jenis ini biasanya memiliki ketegangan yang lebih tinggi di dasar panggul mereka yang tiba-tiba turun saat mereka datang.

Sementara itu, Pfaus menyebut jenis orgasme ketiga sebagai "gunung berapi," karena melihat dasar panggul tetap stabil pada ketegangan yang lebih rendah sebelum tiba-tiba "meledak" pada klimaks.

Baca Juga: 9 Efek Tak Melakukan Hubungan Intim dalam Waktu Lama, Mulai Dari Stress, Jantung Hingga Kanker Bisa Menjangkit

Meskipun penelitian lain yang diterbitkan dalam jurnal Social Psychological and Personality Science bulan Januari menemukan bahwa banyak perempuan memalsukan kenikmatan seksual untuk melindungi ego pria yang “rapuh”.

Para ilmuwan U of Prague menemukan bahwa 11 perempuan benar-benar mengalami gunung berapi,17 mengalami orgasme longsoran salju dan 26 mengalami gelombang.

Dalam sebuah pernyataan, Pfaus mengatakan dia dan rekan-rekan keritingnya sekarang melakukan penetrasi lebih dalam, melakukan studi terpisah dalam skala yang lebih besar dan dalam jangka waktu yang lebih lama.

"Kami menggunakan Lioness untuk melihat bagaimana pola yang berbeda ini dialami secara subyektif sebagai orgasme, sebagai tingkat kesenangan, di mana rangsangan yang menyebabkan mereka sebagian besar berasal," katanya.

Banyak penelitian tentang orgasme ilusif perempuan telah dilakukan akhir-akhir ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Ningsih

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X