SEWAKTU.com - Salah satu dosa besar yakni menduakan Allah SWT, termasuk juga dalam dalam dosa besar adalah membunuh.
Ada banyak dosa-dosa besar yang bisa saja dilakukan seorang manusia, baik dilakukan secara sengaja ataupun khilaf.
Melansir NU Online, ditulis oleh Ustadz Nur Rohmad, Soldier / Researcher at Aswaja NU Center PWNU East Java and Head of Worship & Law, Regional Manager of Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Mojokerto, naskah khutbah Jumat yang disajikan ini mengangkat topik yang krusial dalam Islam, yakni syirik, kufur, dan dosa besar setelahnya (membunuh).
Tema khutbah Jumat kali ini mengulas setidaknya dua poin: pertama tentang ancaman yang begitu besar atas dosa membunuh, dan kedua tentang penghormatan Islam yang begitu tinggi terhadap nyawa manusia.
Baca Juga: Komunikasi Jarak Jauh dengan Cara Mengirim Pesan Melalui Mimpi, Ini Dia Caranya
Khutbah I
اَلْحَمْدُ للهِ الْمَوْجُوْدِ أَزَلًا وَأَبَدًا بِلَا مَكَانٍ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ الْأَتَمَّانِ الْأَكْمَلَانِ، عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ، أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْقَدِيْرِ الْقَائِلِ فِيْ مُحْكَمِ كِتَابِهِ: وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا
(النساء: ٩٣)
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Dari atas mimbar khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri khatib pribadi, untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan cara melaksanakan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari seluruh yang diharamkan.
Kaum Muslimin yang berbahagia, Dosa yang paling besar secara mutlak adalah syirik. Yaitu menyembah selain Allah, atau menyembah Allah dan menyembah selain Allah sekaligus. Begitu juga kufur, seperti tidak meyakini adanya tuhan, melecehkan Allah, melecehkan Nabi, membuang mushaf Al-Qur’an ke tempat sampah dengan sengaja, dan lain sebagainya. Seseorang yang mati dalam keadaan musyrik atau kafir, maka ia tidak akan mendapatkan pengampunan dosa kelak di akhirat.
Adapun seseorang yang mati dalam keadaan Muslim, sebesar apa pun dosa yang pernah ia perbuat, maka di akhirat keadaannya di bawah kehendak Allah. Jika Allah berkehendak, dosa-dosanya diampuni. Dan jika Allah berkehendak, dosa-dosanya tidak diampuni. Jika dosa-dosanya diampuni, ia akan langsung dimasukkan ke dalam surga. Dan jika dosa-dosanya tidak diampuni, maka ia dimasukkan terlebih dahulu ke dalam neraka dan pada akhirnya ia akan dimasukkan ke dalam surga. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
Baca Juga: 5 Cafe Outdoor Di Jogja Biar Wisata Kulinermu Gak Itu-Itu Aja
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
(النساء:٤٨)