Umar bin Khattab masuk Islam pada tahun ke-enam kenabian. Pada saat itu, Umar RA berusia dua puluh tujuh tahun.
Di antara banyak riwayat mengenai kisah Umar memeluk agama Islam, riwayat yang paling terkenal berasal dari Anas bin Malik.
Baca Juga: Kesehatan Mental Menurut Islam, Dalam Kehidupan Manusia Agama Tak Bisa Dipisahkan
Pada suatu hari, Umar RA mendapat berita bahwa adiknya, Fatimah beserta suaminya telah masuk Islam. Seketika itu juga, Umar bin Khattab menjadi sangat marah dan geram.
Umar pun segera mengunjungi umah adiknya. Sesampainya di sana, Umar bin Khattab semakin marah karena melihat adiknya sedang membaca Al Quran.
Namun di puncak amarahnya, Umar lalu melihat sebuah lembaran yang bertuliskan ayat Alquran yang merupakan Surat At-Thaha, ia kemudian membaca ayat tersebut dan merasakan kedamaian luar biasa.
Lantas Umar bergegas menemui Nabi Muhammad SAW di rumah Al-Arqam. Ketika itu, Nabi Muhammad SAW sedang melaksanakan dakwah secara diam-diam di rumah Al-Arqam.
Baca Juga: Batasan Aurat untuk Wanita Muslimah, Ini Aturan Menurut Alquran dan Hadis
Sesampainya di sana, para sahabat yang berada di dalam rumah Al-Arqam menjadi panik, kecuali Hamzah bin Abdul Muttalib, paman Nabi Muhammad SAW.
Dengan sikap tenang dan bersahaja, Nabi Muhammad SAW menerima kedatangan Umar, pada akhirnya Umar bin Khattab mengucapkan dua kalimat syahadat.
Kisah Umar bin Khattab yang menjadi mualaf membawa kekuatan yang besar bagi perkembangan dakwah Islam kala itu.
Hingga sejak itulah, dakwah agama Islam dilakukan secara terang-terangan.
Semenjak Umar masuk Islam, Nabi Muhammad SAW memberikan sebutan kepada Umar RA dengan julukan “al-Faruq” yang artinya pembeda.
Baca Juga: Kisah Nabi Ibrahim Pernah Dibakar Hidup-hidup oleh Raja Namrud Saat Hancurkan Berhala
Umar bin Khattab juga menjadi penasihat terdekat Nabi Muhammad SAW sepanjang usia nabi.