Kesehatan Mental Menurut Islam, Dalam Kehidupan Manusia Agama Tak Bisa Dipisahkan

- Senin, 19 September 2022 | 15:45 WIB
Illustrasi Kesehatan Mental Menurut Islam, Dalam Kehidupan Manusia Agama Tak Bisa Dipisahkan.
Illustrasi Kesehatan Mental Menurut Islam, Dalam Kehidupan Manusia Agama Tak Bisa Dipisahkan.

SEWAKTU.com - Berikut kesehatan mental menurut Islam. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, berbagai masalah yang timbul tak jarang menjadi beban pikiran seseorang. Beban yang tak kunjung terurai, lama-kelamaan akan bertumpuk dan menjadi masalah bagi jiwa dan mental.

Di kehidupan bermasyarakat, masalah kejiwaan ini masih terdapat stigma yang tidak baik. Tak jarang, orang yang mengalami masalah dalam kejiwaannya dianggap negatif, bahkan dikucilkan. Lantas, bagaimanakah kesehatan mental menurut Islam?

Dr. Jalaluddin dalam buku Psikologi Agama menyebut, "Kesehatan mental merupakan kondisi batin yang senantiasa berada dalam keadaan tenang, aman dan tentram, dan upaya untuk menemukan ketenangan batin dapat dilakukan antara lain melalui penyesuaian diri secara resignasi (penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan)". Simak kesehatan mental menurut Islam.

Baca Juga: Link Tes Kesehatan Mental Google Form, Bisa Ukur Tingkat Depresi Kamu Sudah Separah Apa

Pemikir Muslim, al-Ghazali, meyakini manusia sebagai makhluk jasmani-ruhani dan aspek ruhiyah merupakan sebuah hakekat nyata. Terkait upaya menciptakan ketenangan jiwa, ia menyebut jiwa terdiri dari empat elemen pokok, yakni al-qalb, al-ruh, al-nafs, dan al-aql.

Empat elemen ini, secara esensi bermakna sama. Al-qalb dan al-nafs merupakan istilah yang kerap digunakan dalam Alquran sebagai representasi. Arti pertama nafs adalah nafsu-nafsu rendah yang kaitannya dengan raga dan kejiwaan, seperti dorongan agresif (al-ghadlab) dan dorongan erotik (al-syahwat). Kedua nafsu ini dimiliki oleh hewan dan manusia.

Sementara makna nafs yang kedua adalah nafsu muthmainnah. Yang dimaksud nafsu muthmainnah adalah lembut, halus, suci dan tenang yang dapat mengantarkan untuk masuk ke dalam syurga-Nya. (QS al-Fajr ayat 27-28).

Baca Juga: Link Tes Kesehatan Mental TikTok Akurat, Cari Tahu Bagaimana Kondisi Mental Dirimu saat Ini

Dalam kehidupan sosial manusia, agama tak bisa dipisahkan. Fitrah manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT berarti mempunyai naluri beragama. Dalam QS Al-Ra'ad ayat 28 disebutkan, "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram".

Dalam jurnal yang ditulis oleh Purmansyah Ariadi, praktisi Universitas Muhammadiyah Palembang, menyebut tuntunan Islam mewajibkan manusia mengadakan hubungan yang baik dengan Allah SWT, sesama manusia, serta alam dan lingkungan. Peranan agama Islam dapat membantu manusia mengobati jiwa dan mencegah dari gangguan kejiwaan maupun membina kondisi kesehatan mental.

Baca Juga: Kesehatan Mental Menurut WHO, 70 Persen Orang Menderita Gangguan Kesehatan Mental di Seluruh Dunia

Penyelesaian masalah kejiwaan bisa dilakukan dengan dua hal, menemui praktisi kesehatan jiwa maupun melalui pendekatan agama. Dalam hal agama, Alquran bisa berfungsi sebagai asy-Syifa atau obat untuk menyembuhkan penyakit fisik maupun rohani.

Dalam kitab suci Alquran, terdapat banyak surah yang menjelaskan tentang kesehatan. Ketenangan jiwa juga dapat dicapai dengan dzikir kepada Allah. Rasa takwa dan perbuatan baik merupakan metode pencegahan dari rasa takut dan sedih.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ananta Wira Mahmuda

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X