Keutamaan Surat Al Mulk Menurut Ustadz Yusuf Mansur

- Senin, 25 Oktober 2021 | 14:34 WIB
Al quran. (pixabay)
Al quran. (pixabay)

SEWAKTU.com -- Surat Al mulk adalah surat ke 67 dalam Al Quran. Surah Al mulk tergolong surat Makkiyah, terdiri atas 30 ayat.

Dinamakan Al mulk yang berarti kerajaan di ambil dari kata Al mulk yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Surat ini disebut juga dengan At-Tabaarak yang berarti Maha Suci. 

Ustadz Yusuf Mansur mengungkap keutaman Surat Al mulk di dalam Al Quran. Dalam unggahannya, Ustadz Yusuf Mansur menyebut sejumlah persoalan hidup umat manusia. 

Baca Juga: Puasa Gelar 5 Season, Onic Esport Akhirnya Rebut Kembali Piala MPL Season 8

Mulai dari impian dan cita-cita, masalah dan kesulitan, beban hidup dan kecemasan, hingga soal kebutuhan hidup.

Berikut unggahan Ustadz Yusuf Mansur di akun Instagram miliknya @yusufmansurnew: apa impianmu? apa cita2mu? apa masalahmu? apa kesulitanmu? apa bebanmu? apa yang menjadi kegundahan dan kecemasanmu? apa yang paling kamu inginkan? atau apa yang paling kamu takutkan? apa juga kebutuhanmu dan keperluanmu? Baca Al mulk baca juga artinya. 

Kita di Kerajaan-Nya. siapa yang mengakui semesta raya ini kerajaan-Nya, dan mengakui Allah adalah Maha Raja Diraja, Pemiik dan Penguasa Tunggal Maka ketahuilah dia sungguh kuasa atas segala sesuatu datanglah dan mendekat kepada-Nya dan curahkan semua isi hatimu pikiranmu temui Allah.

Dan saksikan, dapatkan, rasakan, keajaiban Pertolongan dan Kemurahan Bantuan-Nya selamat membaca Al mulk rutinin setiap malam bersama keluarga setiap malam bener2 setiap malam anggap aja baca al Mulk, di depan Allah Yang Maha Menyaksikan.

Baca Juga: Mau Mengalahkan Series Fold Samsung, Hp Lipat Oppo Bakal Rilis Bulan Depan

Allah SWT memiliki nama Al-Malik artinya adalah dzat yang maha mengurus seluruh perkara mungkin dengan perintah dan larangan. Zat yang maha merajai segala sesuatu dan mengatur seluruhnya dengan kehendak,kekuasaan, dan hikmah-Nya. Dzat yang memiliki kekuasaan, keluhuran, dan kekayaan. Zat yang dengan sifat-sifat, dan perbuatan-perbuatan-Nya, tidak membutuhkan apa pun.

Allah berfirman, Raja manusia (An-Nas [114]: 2). Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Sang Maha Raja (Al-Hasyr [59]:23)

Maka Mahatinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya (Al-Mukminun [23]: 116). Maksudnya adalah Raja yang tidak membutuhkan segala sesuatu. Justru segala sesuatu yang butuh kepada-Nya.

Selain itu, Al Malik juga berarti penguasa, sebagaimana dalam ayat, Yang menguasai Hari Pembalasan (Al-Fatihah [1]:4). Asma Al-Malik juga sering disandingkan dengan kata al-Mulk. 

Baca Juga: Heboh Dugaan Melecehkan Bacaan Niat Salat, Nikita Mirzani : Kawal Terus Kasus Rachel Vennya

Contohnya dalam ayat berikut, Katakanlah, Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendak . Di tangan Engkaulah segala kebjikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu,Ā(Ali Imran [3]:26)

Kemudian, asma Al Mulk juga terkadang dengan kata al-malakut,sebagaimana dalam ayat, Maka Mahasuci (Allah) yang di tangan-Nya malakut (kekuasaan) atas segala sesuatu dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan (Yasin [36]: 83).

Namun, makna Al Malakut lebih kuat dari Al Mulk. Begitu juga makna Al Malik lebih kuat daripada makna al-Malik sebagaimana dalam ayat,di tempat yang disenangi di sisi Malik (Raja) Yang Berkuasa (Al-Qamar [54]:55).

Baca Juga: Boyband Korea Selatan NCT 127 Comeback Hari Ini dengan Album Repackage Berjudul 'Favorite'

Semua yang dilakukan raja tentu dilatarai oleh kekuatan dan kekuasaan. Apa pun yang dikerjakan dalam kekuasaannya sesuai dengan kehendaknya. Selain itu, raja juga berkuasa untuk apa saja atas apa yang dikuasainya. Allah adalah raja sesungguhnya atas seluruh alam semesta. 

Tidak ada apa pun yang terjadi di alam semesta kecuali atas kehendak-Nya. Dia adalah raja hakiki atas seluruh alam semesta. Tidak ada yang terjadi kecuali atas kehendak-Nya. Dalam studi semantik Arab, makna al-Malik lebih kuat dari kata al-Malik. Sehingga sebagai al-Malik, Allah adalah raja dalam segala hal. Dialah raja yang sesungguhnya. (Ali Jumah, 2019)

Adapun orang yang digelari raja atau diberi kekuasaan hanya raja secara simbolik. Sementara Allah adalah raja yang tidak butuh apa pun dalam hal apa pun. Termasuk manusia tidak dibutuhkan sedikit pun. 

Baca Juga: Muslim Harus Tahu, Ini Tata Cara, Keutamaan Sampai Bacaan Niat Sholat Dhuha, Laksanakan Antara Jam 9 Pagi

Justru, manusia yang butuh kepada-Nya. Mereka butuh diwujudkan, butuh kelangsungan wujud, butuh rezeki, butuh kehidupan, butuh kematian, dan apa pun yang ada di sisi pengetahuan-Nya. Karena itu, manusia bukan raja yang sesungguhnya. Gelar raja dan kerajaan yang dimilikinya hanya pemberian Allah. 

Pemberian itu diberikan-Nya kepada siapa saja, kapan saja, dan bagaimana saja sesuai dengan kehendak-Nya. Tak hanya memberi, Dia pun kuasa untuk mencabutnya. Karena itu, manusia hendaknya malu tatkala nama dzat yang Maha Merajai dan Yang Maha Memberi disebut-sebut. Dia malu tatkala memasukkan nama tuhan lain di hatinya. 

Baca Juga: Benar atau Tidak Jika Ada Kata 'Pasangan Adalah Sahabat Terbaik'? Simak Penjelasannya Disini

Malu bila dia mengenal tuhan lain selain Allah. Oleh karena selalu memandang Allah sebagai Raja Yang Mahakuat, maka dia tidak takut atas celaan siapa pun. Apa pun yang dilakukannya hanya karena Allah, tidak melihat siapa pun selain Dia. (Ali Jumah, 2019)

Oleh karena itu marilah kita sering-sering membaca bahkan kalau bisa menghafalkan surat Al-Mulk kapan pun, dimana pun dan dalam kondisi apa pun. 

Karena hati kita ini seperti wadah yang menampung, masuknya melalui penglihatan kita sehari-hari, pendengaran kita, hal apa saja yang sering kita dengar, serta kalimat apa yang sering kita ucapkan melalui lisan kita. Itu semua akan mempengaruhi sikap dan perilaku kita.***

Halaman:
1
2
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Sumber: Ivan Wirayumar

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Menyambut Ramadhan 2026: Sejarah, Ritual, dan Harapan

Selasa, 23 September 2025 | 18:03 WIB

1 Ramadhan 1447 H Kapan? Simak Perkiraan Puasa 2026

Selasa, 23 September 2025 | 17:44 WIB

Amalan dan Doa Rabu Wekasan 20 Agustus 2025

Selasa, 19 Agustus 2025 | 20:23 WIB
X