SEWAKTU.com, SERING kali kita menjadikan nazar sebagai pilihan terakhir untuk mewujudkan keinginan kita. Dimana kita merasa kurang percaya diri walaupun kita sudah berdoa dan berikhtiar.
Namun pada kenyataannya tidak ada keterangan nazar sebagai solusi terakhir.
Lalu bolehkah kita menjadikan nazar sebagai solusi terakhir?
Mengenai hal tersebut, dalam acara Islam itu Indah TransTV Ustaz Abi Makki membahas hal tersebut.
"Benarkah nazar bisa menjadi solusi terakhir, apabila orang sudah berdoa dan berikhtiar dalam hal yang sulit sekali?," tanya pembawa acara, Akhmad Fadli membacakan pertanyaan kepada Ustaz Makki.
Ustaz Makki mengatakan tidak ada keterangan dalam Islam menyebut nazar sebagai solusi terakhir.
"Yang namanya nazar tidak ada keterangan sebagai solusi terakhir. Bahkan di dalam Syariat Islam tidak ada kata-kata solusi terakhir ketika melakukan sesuatu apapun," ucapnya seperti ditayangkan di YouTube TransTV Official, Senin, 25 Oktober 2021.
Baca Juga: Bolehkah Membatalkan Nazar? Begini Penjelasan Ustaz Maulana
Ustaz Makki juga menjelaskan saat kita menyebutkan sesuatu sebagai cara terakhir itu merupakan keputusasaan.
"Tidak ada yang menjadikan dirinya mengatakan ini adalah yang terakhir kecuali keputusasaan," lanjutnya.
Beliau juga menegaskan bahwa sudah jelas di dalam Alquran dilarang untuk putus asa dari rahmat Allah SWT. Kita harus tetap usaha, terus berkhusnudzon, dan menyerahkan semua hal kepada Allah.
Ustaz Makki juga memberi contoh dari kisah Siti Hajar.
"Bukankah kita sudah diajarkan dengan pristiwa Sa'id, yang namanya seorang wanita semua kenal dan semua tau bagaimana Bunda Hajar. Subhanallah, saat itu dalam keadaan Ismail AS menangis tanpa ada air, tanpa ada makanan, lalu Bunda Hajar mencari dari safa marwah. Maknanya apa? dirinya ini tidak ada apa?, dirinya ini tidak ada istilah yang disebut dengan putus asa...," ucap Ustaz Makki.
Ia juga menagatakan tidak ada yang namanya solusi terkahir dalam syariat islam, yang ada hanya "Sa'i" yaitu usaha tanpa batas.
"أُوْصِيْكُمْ والنَّفْسِي بِتَقْوَي الله Allah melihat bukan kemampuan seseorang tapi Allah melihat kemauan seseorang," sebutnya.
Ia juga menceritakan tentang Nabi Musa AS, yang sedang dikejar Firaun. Lalu Allah SWT memerintahkannya untuk memukulkan tongkatnya kelaut untuk dijadikan jalan sebagai ikhtiar dan balasan akan kemauan Nabi Musa AS.
"Karena usaha itu tanpa batas, yang membatasi usaha hanya keputusasaan. Yang namanya nazar sekali lagi bukan merupakan solusi terkahir. Tapi yang namanya Syariat Islam tidak ada kata-kata solusi terakhir untuk meraih cita-cita dan keinginan termasuk surga Allah SWT," tutup Ustaz Abi Makki. ***