SEWAKTU.com - Agama Buddha yang merujuk kepada kitab suci agama Buddha kitab Tripitaka ada beberapa penjelasan mengenai hari kiamat.
Menurut Tripitaka alam semesta ini melalui suatu proses pembentukan dan kehancuran yang berulang-ulang.
Dalam Tripitaka hal itu berawal dari asal mula waktu yang awalnya tak terpikirkan.
Baca Juga: Emile Smith Rowe Mendapatkan Panggilan Pertamanya Bela Timnas Inggris
Proses berulang tersebut sudah sangat tua usia waktu itu sendiri yang tak terbayangkan.
Pembentukan yang terakhir adalah alam semesta yang kita tinggali saat ini.
Tripitaka terdiri dari tiga keranjang di mana keranjang pertama terdiri dari peraturan-peraturan tentang kehidupan monastik atau basa yaitu vinaya Pitaka keranjang.
Kedua terdiri dari ceramah-ceramah yang diberikan atau lebih dikenal sebagai Sultan oleh seorang sosok yang begitu dihormati oleh umat agama Buddha yaitu Buddha gotama.
Sedangkan keranjang ketiga terdiri dari pemahaman yang mengarah kepada realitas sesungguhnya yang disebut sebagai abhidhamma Pitaka.
Baca Juga: Arti Hari Kiamat Dari Berbagai Agama: Dalam Pandangan Kristen
Jadi teori kiamat dalam agama Buddha yang masuk dalam kelompok sekarang tapi tak akan di dalam agama Buddha bukanlah suatu kejadian yang bisa terjadi begitu saja.
Hal tersebut merupakan suatu rangkaian dari sebuah proses yang panjang sehingga fenomena-fenomena yang tidak stabil mereka mengalami proses perubahan dari waktu ke waktu.
Begitu pula dengan proses pembentukan bumi ini ketika hal tersebut terjadi dikatakan bahwa alam yang sudah hancur disebabkan oleh elemen api menyatu dengan alam yang hancur oleh elemen air.
Artikel Terkait
Arti Hari Kiamat Dari Berbagai Agama: Dalam Pandangan Islam
Arti Hari Kiamat Dari Berbagai Agama: Dalam Pandangan Kristen
Lengkapi Menu Ibadah, Agar kita Dimudahkan dalam Segala Urusan
Ustaz Oemar Mita Ungkap Penyebab Tergelincirnya Niat yang Meruntuhkan Rangkaian Ibadah Kita
Doa Hari Pahlawan: Panjatkan untuk Mengenang Arwah Para Pahlawan yang Telah Gugur