Syair Indah Milik Jalaludin Rumi, Sang Penyair Sufi Terkenal

- Sabtu, 11 Desember 2021 | 16:45 WIB
Jalaludin Rumi, penyair filsuf terkenal akan syair syair indah miliknya (nu.or.id)
Jalaludin Rumi, penyair filsuf terkenal akan syair syair indah miliknya (nu.or.id)

SEWAKTU.com – Pada peradaban intelektual, tidak hanya para ilmuwan muslim saja yang terkenal pada masanya, tetapi ada pula penyair sufi yang sangat terkenal karena syair indah miliknya.

Ia adalah Jalaludin Rumi, penyair terkenal yang lahir di Balkh (sekarang Afganistan) pada 30 September 1207 M (6 Rabiul Awwal 604 H).

Nama asli dari Jalaludin Rumi adalah Maulana Jalaludin Rumi Muhammad bin Hasin Al-Khattabi Al-Bakri. Ia adalah seorang penyair sufi yang sangat terkenal dan fenomenal.

Ayah dari Jalaludin Rumi adalah seorang cendekiawan shaleh dan seorang guru terkenal di Balkh. Ibunya berasal dari keluarga kerajaan Khwarazm.

Baca Juga: Walkot Bandung Wafat, Oki Setiana Dewi : Akhir hidup yang Membuat Iri, di Hari terbaik, di Tempat terbaik

Melansir melalui wislah.com, Jalaludin Rumi belajar ilmu sufi oleh seorang guru Sayyed Termazi. Ia banyak belajar ilmu spiritual dan kejiwaan serta dunia.

Bahkan ketika sang ayah meninggal, Jalaludin Rumi melanjutkan perjuangan sang ayah menjadi seorang guru yang dihormati di Balkh. Ia bahkan juga seorang imam dan penceramah di Konya.

Jalaludin Rumi terkenal karena karya-karya sastra dalam syair indah yang ia buat dalam jumlah yang sangat banyak.

Karya-karyanya ini, terdiri dari syair indah yang mungkin memiliki 2.500 lirik pada karyanya Diwan-i Syams-i Tabriz, dalam karya Masnawi ada sekitar 25.000 bait syair dan pada Ruba’iyyat ada sekitar 1.600 baris.

Baca Juga: Tangisan Ridwan Kamil Tak Terbendung saat Mensholatkan Jenazah Walikota Bandung Oded M Danial

Melansir melalui jagokata.com, ini syair indah dari karya karya fenomenal penyair sufi terkenal, Jalaludin Rumi.

1. Cinta mengubah kekasaran menjadi kelembutan, mengubah orang tak
berpendirian menjadi teguh berpendirian, mengubah pengecut menjadi pemberani, mengubah penderitaan menjadi kebahagiaan, dan cinta membawa perubahan-perubahan bagi siang dan malam.

2. Betapa bahagia saat kita duduk di istana, kau dan aku, Dua sosok dan dua tubuh namun hanya satu jiwa, kau dan aku.

Baca Juga: Terjadi Kecelakaan Yang Melibatkan Truk dan Sepeda Motor di Tanggerang, Seorang Balita Tewas

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Ningsih

Sumber: Fadhilah Nur Annisa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Menyambut Ramadhan 2026: Sejarah, Ritual, dan Harapan

Selasa, 23 September 2025 | 18:03 WIB

1 Ramadhan 1447 H Kapan? Simak Perkiraan Puasa 2026

Selasa, 23 September 2025 | 17:44 WIB

Amalan dan Doa Rabu Wekasan 20 Agustus 2025

Selasa, 19 Agustus 2025 | 20:23 WIB
X