Syair Indah Milik Jalaludin Rumi, Sang Penyair Sufi Terkenal

- Sabtu, 11 Desember 2021 | 16:45 WIB
Jalaludin Rumi, penyair filsuf terkenal akan syair syair indah miliknya (nu.or.id)
Jalaludin Rumi, penyair filsuf terkenal akan syair syair indah miliknya (nu.or.id)

3. Selamat tinggal hanya untuk mereka yang suka dengan mata mereka. Karena bagi mereka yang suka dengan hati dan jiwa tidak ada hal seperti pemisah.

4. Ketahuilah, apapun yang menjadikanmu tergetar, itulah yang terbaik untukmu! Dan karena itulah, qalbu seorang pecinta-Nya lebih besar daripada Singgasana-Nya.

5. Perkecillah dirimu, maka kau akan tumbuh lebih besar dari dunia. Tiadakan dirimu, maka Jatidirimu akan terungkap tanpa kata-kata.

6. Jangan berduka. Apapun yang hilang darimu akan kembali lagi dalam wujud lain.

Baca Juga: Penyebab Wali Kota Bandung Oded M Danial Meninggal Dunia, Ini Kata Direktur RS Muhammadiyah Bandung

7. Dia adalah Yang tidak mempunyai ketiadaan, Saya mencintainya dan Saya mengaguminya.

8. Setiap orang melihat sesuatu yang tak terlihat menurut kadar cahayanya. Semakin sering ia menggosok cermin hatinya, semakin jelaslah ia melihat segala.

9. Mata hati punya kemampuan 70 kali lebih besar untuk melihat kebenaran dari pada indra penglihatan.

10. Hati saya begitu kecil, hampir tak terlihat. Bagaimana Anda bisa menempatkan kesedihan besar di dalamnya? Dengar, Dia menjawab, Mata Anda lebih kecil, namun mereka melihat dunia.

11. Karena cinta duri menjadi mawar karena cinta cuka menjelma anggur segar.

Baca Juga: Seorang Istri di Pemalang Pergoki Suami Cabuli Anak Tirinya, Lari Tanpa Busana Ke Kamar Mandi

12. Dengan cinta, yang pahit menjadi manis. Dengan cinta, tembaga menjadi emas. Dengan cinta, sampah menjadi jernih. Dengan cinta, yang mati menjadi hidup. Dengan cinta, raja menjadi budak. Dari ilmu, cinta dapat tumbuh. Pernahkah kebodohan menempatkan seseorang di atas tahta seperti ini?

13. Luka adalah tempat di mana cahaya masuki Anda.

14. Setiap penglihatan tentang keindahan akan lenyap. Setiap perkataan yang manis akan memudar.

15. Perempuan adalah cahaya Tuhan, Dia bukan dicintai secara duniawi, dia berdaya kreatif, bukan hasil kreasi. ***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Ningsih

Sumber: Fadhilah Nur Annisa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Menyambut Ramadhan 2026: Sejarah, Ritual, dan Harapan

Selasa, 23 September 2025 | 18:03 WIB

1 Ramadhan 1447 H Kapan? Simak Perkiraan Puasa 2026

Selasa, 23 September 2025 | 17:44 WIB

Amalan dan Doa Rabu Wekasan 20 Agustus 2025

Selasa, 19 Agustus 2025 | 20:23 WIB
X