Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberikan kunci, “Kalau kamu ingin mendapatkan balasan terbaik dari Allah, jagalah ketakwaan kepada-Nya di manapun kamu berada.”
Pesan kedua,
وأتبع السيئة الحسنة تمحها
“Hendaknya setelah melakukan kejelekan engkau melakukan kebaikan yang dapat menghapusnya.”
Ada dua tafsir yang para ulama sampaikan. Makna yang pertama, iringi perbuatan maksiat dengan kebaikan artinya adalah iringi setiap perbuatan maksiat kita dengan bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sehingga Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebut perbuatan taubat dengan al hasanah.
Sebagaimana yang Allah Subhanahu wa Ta’ala firmankan dalam Al-Qur’an.
إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ۚ ذَٰلِكَ ذِكْرَىٰ لِلذَّاكِرِينَ
“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik (taubat) itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.” (QS. Hud[11]: 114)
Dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
التَّائِبُ مِنَ الذَّنْبِ كَمَنْ لاَ ذَنْبَ لَهُ
“Orang yang bertaubat dari perbuatan dosa, hakikatnya adalah dia tidak memiliki dosa tersebut.” (HR. Ibnu Majah)
Baca Juga: SD Populer di Kota Bogor Barat, Rekomendasi Sekolah Untuk Para Anak-anak yang Tinggal di Bogor Barat
Dan makna yang kedua,
وأتبع السيئة الحسنة تمحها
“Hendaknya setelah melakukan kejelekan engkau melakukan kebaikan yang dapat menghapusnya.”
Artinya adalah ketika kita merasa sedang tenggelam dalam perbuatan maksiat, ketika kita sedang melakukan perbuatan dosa, maka salah satu di antara cara untuk menghapuskan dosa itu adalah dengan berbuat baik. Lakukanlah amal shalih setelah melakukan perbuatan dosa itu.
Artikel Terkait
Contoh Naskah Khutbah Jumat: Syukur dalam Nikmat, Sabar dalam Musibah
Contoh Teks Khutbah Jumat: Siapa yang Mau Masuk Surga, Maka Istiqamah lah
Contoh Naskah Khutbah Jumat Terbaru: Memahami Makna Mampu dalam Ibadah Haji
Contoh Naskah Khutbah Jumat: Sikap saat Diberi Kenikmatan dan Ditimpa Musibah
Contoh Teks Khutbah Jumat: Hikmah di balik Musibah Pandemi yang Melanda