Alhamdulillah, pagi hari ini kita semua berbahagia, karena kita dapat melaksanakan salat Idul Adha bersama-sama dan merayakan Idul Adha dengan selamat dan sejahtera. Karena itu, mari kita bersama merenungi makna dan hakikat yang terdalam dari Idul Adha.
Kaum Muslimin-Muslimat jamaah Idul Adha yang berbahagia!
Apa makna dari Idul Adha? Secara bahasa, 'id memiliki makna hari raya, adhâ bermakna hewan sembelihan, artinya pada hari ini kita diperintahkan Allah untuk berqurban dengan menyembelih binatang qurban untuk mendekatkan diri kepada Allah, hari ini juga dapat dinamakan dengan hari raya haji, karena sehari sebelumnya umat Muslim yang berhaji melaksanakan wukuf di arafah.
Hari raya Idul Adha juga dinamakan dengan hari raya besar, idul kabir, karena mengingat peristiwa penting sejarah nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.
Pada hari raya Idul Adha ini, mari kita bersama-sama belajar dari kesuksesan Nabi Ibrahim AS. Imam Nawawi bin Umar Al Bantani Al Jawi dalam Kitab Nashoihul Ibad, halaman 10 mengisahkan tentang Nabi Ibrahim ketika ditanya, apa alasan utama Allah mengangkat Nabi Ibrahim menjadi Kholilullah (kekasih Allah)?
Nabi Ibrahim menjawab dengan tiga alasan, pertama, Nabi Ibrahim selalu mendahulukan perintah Allah. Kedua, Nabi Ibrahim selalu tawakkal kepada Allah. Dan Ketiga, Nabi Ibrahim adalah pribadi yang peduli terhadap orang lain.
Baca Juga: Amalan Doa Jodoh, Ayo Segera Amalkan
Rahasia pertama Nabi Ibrahim menjadi Khalilullah (kekasih Allah) adalah mendahulukan perintah Allah. Hal tersebut mengingatkan kita tentang kisah Nabi Ibrahim AS ketika diperintahkan Allah untuk menyembelih Nabi Ismail AS. Sebagaimana Firman Allah dalam Surat as-Shaffat 102-111
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ. فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ. وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ. قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ. إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلَاءُ الْمُبِينُ. وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ. وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ. سَلَامٌ عَلَى إِبْرَاهِيمَ. كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ. إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِينَ
Artinya: “Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: ‘Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!’ Ia menjawab: ‘Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar’.
Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami panggillah dia: ‘Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu’, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian, (yaitu) ‘Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim’. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.
Baca Juga: 4 Resep Dessert Lezat dan Mudah Dibuat, Cocok Disajikan saat Hari Raya Idul Adha
Syekh Wahbah Zuhaili dalam Tafsir Munir li Zuhaili juz 23 halaman 117 menjelaskan bahwa ketika usia Nabi Ismail menginjak kira-kira 7 tahun (ada pula yang berpendapat 13 tahun), pada malam tarwiyah, hari ke-8 di bulan Dzulhijjah, Nabi Ibrahim AS bermimpi ada seruan, “Hai Ibrahim! Sesungguhnya Allah memerintahkanmu untuk menyembelih anakmu.”
Pagi harinya, beliau pun berpikir dan merenungkan arti mimpinya semalam. Apakah mimpi itu dari Allah atau dari setan? Dari sinilah kemudian tanggal 8 Dzulhijah disebut sebagai hari tarwiyah yang artinya, berpikir/merenung.
Artikel Terkait
Syarat Umur Hewan Kurban Idul Adha, Pilihlah Hewan yang Telah Mencukupi Umur, Begini Hukumnya
Resep Soto Tangkar dan Sate Khas Betawi ala Chef Devina Hermawan, Cocok untuk Hidangan saat Lebaran Idul Adha
Bacaan dan Tata Cara Salat Idul Adha Sebagai Imam atau Makmum
Bolehkah Makan Sebelum Sholat Idul Adha? Ini Jawaban Ustadz Khalid Basalamah
4 Resep Dessert Lezat dan Mudah Dibuat, Cocok Disajikan saat Hari Raya Idul Adha