Orang Masuk Surga Karena Apa? Simak Penjelasan Dibawah ini!

- Selasa, 2 Agustus 2022 | 22:41 WIB
Illustrasi Orang Masuk Surga Karena Apa? Simak Penjelasan Dibawah ini! (Foto/Istimewa.)
Illustrasi Orang Masuk Surga Karena Apa? Simak Penjelasan Dibawah ini! (Foto/Istimewa.)

“Bagaimana menggabungkan antara ayat dan hadis ini (yakni hadis Jabir di atas, pent)? Jawabannya, kedua dalil di atas bisa dikompromikan, di mana peniadaan masuknya manusia ke dalam surga karena amalnya dalam arti balasan, sedangkan isyarat bahwa amal sebagai kunci masuk surga dalam arti bahwa amal itu adalah sebab, bukan pengganti” (Syarah Riyadhus Sholihin, 1/575).

Ini isyarat bahwa tidak benar bila kemudian seorang berpangku tangan merasa cukup bergantung dengan rahmat Allah, lalu meninggalkan amal sholih karena menganggapnya tidak penting. Karena Allah menetapkan segala sesuatu dengan sebab dan akibat. Dalam hal ini, Allah ‘azzawajalla menjadikan sebab mendapatkan rahmatNya; yang menjadi sebab meraih surga, dengan amal shalih.

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَٰئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Al Baqarah: 218).

Baca Juga: Doa Awal Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 H Latin Beserta Artinya, Dibaca Habis Magrib Sore Ini

Tidak Pantas ‘Ujub

Saat seorang menyadari bahwa amalannya tidak mampu menggantikan surga Allah, disitu ia mengerti amat tidak pantas untuk merasa ‘ujub dengan amalannya.

Andai dari hari pertama dia dilahirkan ke dunia, sampai akhir hayatnya beribadah kepada Allah dan tak pernah melakukan dosa sedikitpun, itu tak akan mampu membayar surga Allah yang penuh dengan limpahan kenikmatan. Lalu bagaimana lagi bila diri ini berlumuran dosa, ibadah masih cacat, entah sudah berhasilkah kita memperjuangkan keikhlasan, kemudian merasa ‘ujub?! Wal’iyadzubillah..

Amal Shalih Sebab Meraih Tingkatan Tinggi di Surga
Suatu hari Rabi’ah bin Ka’ab al Aslami (Abu Firos) berkisah, “Aku bermalam bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, kemudian aku mengambilkan air wudhu’ untuk beliau, serta hajat beliau (maksudnya pakaian dan lain-lain).
Kemudian Beliau shallallahu alaihi wa sallam bersabda kepadaku,

Baca Juga: Seseorang yang Belum Mandi Junub Akan Diikuti Setan, Berikut Penjelasan Habib Muhammad Syahab

“Mintalah sesuatu kepadaku.”

“Aku meminta untuk bisa bersamamu di dalam surga.” Pintaku.

Nabi bersabda lagi, “Apakah ada selain itu?”

“Hanya Itu permintaanku.” Jawabku.

Beliau lalu bersabda,

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ananta Wira Mahmuda

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Menyambut Ramadhan 2026: Sejarah, Ritual, dan Harapan

Selasa, 23 September 2025 | 18:03 WIB

1 Ramadhan 1447 H Kapan? Simak Perkiraan Puasa 2026

Selasa, 23 September 2025 | 17:44 WIB

Amalan dan Doa Rabu Wekasan 20 Agustus 2025

Selasa, 19 Agustus 2025 | 20:23 WIB
X