REKA Bogor dan Startup DICIRI Siap Support Sineas Bikin Film Pendek Tentang Kota Bogor

- Rabu, 28 Februari 2024 | 21:10 WIB
Puluhan sineas dan warga kota Bogor tetap antusias menonton film pendek meski diguyur hujan. Filmnya cerita tentang ini. (Nurohman)
Puluhan sineas dan warga kota Bogor tetap antusias menonton film pendek meski diguyur hujan. Filmnya cerita tentang ini. (Nurohman)

SEWAKTU.com - Kota Bogor diguyur hujan cukup lama pada Selasa sore kemarin (27/2/2024). Namun, guyuran hujan ini tak menyurutkan semangat para sineas untuk menggelar pemutaran dan diskusi film pendek di Universitas Pakuan.

Acara bertajuk "Sineas Bogor in Action" ini diinisiasi oleh Amerta Art yang didukung oleh Forum Ekonomi Kreatif Kota Bogor Reka Bogor dan startup Diciri Creative Studio.

Ada dua film pendek yang diputar. Yang pertama, para penonton disuguhkan dengan film karya Komunitas Film Bogor berjudul "Asa Rasa di Suryakencana". Kemudian, dilanjutkan film kedua yaitu film pendek karya Club Lobi Pilm berjudul "Insan dan Semestinya".

Film pertama menceritakan dua orang sahabat yang ingin membangun bisnis kuliner. Untuk mencari ide bisnisnya, mereka melakukan riset dengan mencicipi berbagai kuliner di Kota Bogor. Tempat yang mereka pilih adalah pusat kuliner Suryakencana.

Baca Juga: Teater Pelajar Ramaikan Gebyar Drama 2024, Pentas Kolaborasi Budaya hingga Kisah Pilu Keluarga

Sayang, riset mereka berujung pertikaian karena perbedaan prinsip. Kedua sahabat ini kemudian bertengkar hebat hingga memutuskan berpisah.

Film Asa Rasa di Suryakencana ini ingin memperkenalkan berbagai kuliner andalan Kota Bogor. Beberapa adegan dan dialog secara gamblang mempromosikan kenikmatan kuliner Kota Bogor.

Tak melulu soal kuliner, film ini juga menyuguhkan nilai-nilai toleransi antarumat beragama. Secara eksplisit, sutradara film ini, Bani Marhaen ingin menunjukkan bahwa Kota Bogor sangat beragam dari suku dan agamanya. Penokohan sangat jelas mengangkat nilai ini. Ada juga adegan dan dialog tentang sholat.

Dengan gaya bertutur yang lugas dan ringan, film Asa Rasa di Suryakencana mudah dicerna dan dinikmati sebagai film karya komunitas. Promosi pun sukses dimasukkan dengan halus layaknya "Built in Product".

Baca Juga: Teater Kampus Universitas Pakuan Bogor Cerita Jerat Judi Online di Gebyar Drama 2024

Berbeda dengan Asa Rasa di Suryakencana yang lugas, film kedua karya Club Lobi Pilm berjudul Insan dan Semestinya sarat dengan simbol. Film ini bercerita tentang keluarga yang dilanda kekeringan.

Sang istri berjuang mempertahan ketersediaan air di rumah hingga menyiapkan tanaman dan ikan sebagai sumber makanan di kemudian hari. Sementara itu, sang suami sangat rakus. Ia ingin melampiaskan lapar dan dahaganya saat itu juga.

Elemen tanaman dan ikan cukup mewakili bagaimana para sineas dari Club Lobi Pilm ingin menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga lingkungan. Dialog di film ini pun tidak secara langsung menyampaikan pesan tersebut, tetapi melalui perumpamaan.

Ketua Reka Bogor Georgian Marcello sangat mengapresiasi karya-karya sineas kota Bogor. Ia yang terlibat langsung sebagai produser di film Asa Rasa di Suryakencana mengungkapkan bahwa Kota Bogor kaya akan budaya dan urban legend.

Baca Juga: Seniman Teater dan Sineas Berkolaborasi Buat Film Pendek, Siap Jadikan Kota Bogor Sebagai Kota Kreatif

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rifki Setiadi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB
X