Rio Nur Desnanto Keponakan Jokowi Ngaku Rogoh Rp 600 Juta untuk Mengaspal Jalan Rusak di Klodran

SEWAKTU.com -- Rio Nur Desnanto, keponakan dari Presiden Joko Widodo, memutuskan untuk menggunakan dana pribadinya sendiri guna memperbaiki Jalan Singapuran di Kudran Colomadu yang telah rusak bertahun-tahun.

Rio mengungkapkan bahwa sekitar Rp600 juta telah dikeluarkan untuk memperbaiki jalan sepanjang 600 meter tersebut. Pengakuan ini dilontarkan oleh Rio saat ditemui di Ayam Resto pada Selasa, 5 Maret 2024.

Rio mengaku telah lama berniat untuk membiayai perbaikan jalan tersebut, namun ia tidak ingin usahanya dianggap sebagai keuntungan politik.

Menurut Rio, keputusannya untuk merealisasikan pembangunan jalan ini ditunda hingga selesai pemungutan suara Pemilu, agar tidak ada tuduhan politisasi dalam tindakannya. Dana yang digunakan berasal dari sumber keuangan pribadinya sendiri.

Baca Juga: Mengenang Sosok Pelawak Polo Srimulat, Meninggal Dunia di Usia 61 Tahun

Meskipun Rio harus membiayai proyek ini sendiri, ia menegaskan bahwa tidak ada niatan untuk menyalahkan pemerintah yang memiliki tanggung jawab atas perawatan jalan.

Rio memandang tindakannya secara positif, menyatakan bahwa tidak semua pembangunan jalan bisa ditanggung oleh pemerintah, dan selama ia bisa berbuat sesuatu, ia ingin menyumbangkan dana tersebut.

Rio juga mengarahkan sebagian dana ke Relawan Tugu Boto, yang sebelumnya telah melakukan aksi penambalan jalan di daerah sekitar.

Proyek ini berawal dari keluhan warga sekitar tempat tinggal Rio, yang telah mengalami kerusakan bertahun-tahun.

Ketua RT 1 RW 10, Suratno, membenarkan bahwa jalan tersebut telah lama mengalami kerusakan, dan upaya untuk memasukkannya dalam anggaran dana desa tidak membuahkan hasil.

Baca Juga: MASIH INGAT KURNIA MEIGA MANTAN KIPER ANDALAN TIMNAS INDONESIA? Begini Nasib & Kabarnya Sekarang

Dalam penjelasannya, Rio menegaskan bahwa tidak semua dana bisa dialokasikan oleh pemerintah ke wilayah-wilayah yang membutuhkan, dan sikapnya ini bukan berarti menyalahkan pemerintah.

Proyek ini sebenarnya merupakan respons atas aspirasi warga setempat, dan bukan tindakan politisasi.

Dengan langkah ini, Rio Nur Desnanto menunjukkan tanggung jawab sosialnya sebagai warga negara, serta dedikasinya untuk meningkatkan kualitas infrastruktur di wilayahnya.