PDIP BAKAL KETAR-KETIR! Pengamat Politik Sebutkan Alasan Bobby Nasution Akan Sulit Dilawan Pada Pilgub Sumatera Utara

SEWAKTU.com -- Manuver politik Bobby Nasution jelang Pilgub Sumatera Utara nampaknya akan membuat PDIP kesulitan mencari figur yang seimbang.

Indra Fauzan, PhD, seorang pengamat politik dari Universitas Sumatera Utara (USU), mengemukakan bahwa PDIP akan menghadapi tantangan yang sulit dalam mengimbangi popularitas Bobby Nasution di Sumatera Utara.

Pada 14 April 2024, Indra menyampaikan kepada media bahwa menurutnya PDIP akan mengalami kesulitan dalam menghadapi figur Bobby Nasution dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Utara mendatang.

Baca Juga: Ditolak PDIP, Bobby Nasution Bakal Maju Pilkada Sumut Didukung Golkar? Airlangga Hartarto: 'Nanti Kita Lihat Evaluasinya'

Indra juga menjelaskan bahwa jika PDIP memutuskan untuk menolak mencalonkan Bobby Nasution, mereka harus memiliki kader yang dianggap setara untuk bisa bersaing dengan wali kota Medan tersebut.

"Kalau menutup diri dari Bobby, PDIP harus punya kader internal yang bisa mengimbangi figur Bobby Nasution." kata Indra Fauzan, dikutip Sewaktu.com dari Antaranews, (15/04).

Bobby Nasution Punya Banyak Prestasi

Indra menyoroti prestasi Bobby Nasution dan Aulia Rachman sejak keduanya menjabat sebagai wali kota Medan, yang dinilainya sebagai pencapaian yang membanggakan.

Salah satu pencapaian yang diungkapkan adalah penurunan tingkat kemiskinan di Kota Medan pada tahun 2023, serta penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang signifikan.

Selain itu, program Jaminan Kesehatan Medan Berkah (JKMB) yang mencapai 98,28 persen juga disoroti sebagai pencapaian yang sukses. Bobby Nasution juga berhasil mengurangi angka stunting di Kota Medan.

Baca Juga: Serangan Iran ke Israel Bakal Picu Perang Dunia III Jika AS Bantu Zionis, Korut-Rusia Bisa Ikut Campur

Prestasi lainnya yang disebutkan adalah kemenangan Bobby Nasution dalam penghargaan Adipura 2023 bidang penanganan kebersihan dan lingkungan hidup perkotaan kategori Kota Metropolitan.

Indra menganggap bahwa prestasi-prestasi tersebut bisa menjadi tantangan serius bagi PDIP dalam Pilgub Sumatera Utara, mengingat sejarah sulitnya PDIP dalam Pilkada Sumut sebelumnya.

"Jadi ini lebih efek pilpres (pemilihan presiden) kemarin, jelas pukulan telak bagi PDIP, apa pun yang berhubungan dengan keluarga Jokowi menjadi musuh bersama." katanya.