5 Terawangan Kasus Kematian Vina Cirebon, Ahli Tarot Bongkar Otak Pelaku

SEWAKTU.com -- Misteri kematian Vina, remaja berusia 16 tahun asal Cirebon, berhasil menyita perhatian publik setelah kisah nyatanya diangkat menjadi sebuah film layar lebar Indonesia berjudul "Vina Sebelum 7 Hari".

Vina merupakan salah satu korban pembantaian oleh sekelompok geng motor di Cirebon pada tahun 2016. Hingga saat ini, keadilan bagi Vina belum tercapai karena otak pelaku belum mendapat hukuman yang setimpal.

Dalam kesempatan ini, ahli tarot Felin Ratu Ayu mencoba menerawang teka-teki kematian Vina dan mengungkap otak pelaku di balik perbuatan keji tersebut. Menurut Felin, ada beberapa pelaku yang masih bersembunyi.

Baca Juga: Ada Peran Mossad Israel Dalam Kecelakaan Presiden Iran Ebrahim Raisi? Sebut Ada Sabotase

Salah satunya, yang diduga sebagai otak pelaku, kini berada di luar Indonesia. Dua lainnya masih berada di sekitar Jawa Barat, dan salah satu pelaku belum tertangkap karena merupakan anak dari seorang pejabat tinggi.

Felin Ratu Ayu juga mengungkap bahwa para pelaku hingga saat ini terus dibayangi oleh mendiang Vina.

Efek dari bayangan tersebut membuat para pelaku mengalami gangguan psikis dan mental, seperti ketakutan, tidur tidak tenang, dan sering berhalusinasi. Menurut Felin, hal ini adalah konsekuensi dari perbuatan mereka yang terus menghantui mereka.

Baca Juga: Siapa Sosok Presiden Iran Baru Pengganti Ebrahim Raisi? Apakah Akan Diganti Pro Barat?

Hampir delapan tahun berlalu sejak kematian Vina, namun otak pelaku belum berhasil ditemukan dan kasus ini belum mendapat kepastian hukum.

Menurut penerawangan Felin, kasus kematian Vina akan terbongkar seutuhnya tahun ini, dengan keadilan yang akhirnya akan terwujud.

Felin memperkirakan bahwa paling cepat dalam tiga bulan dan paling lambat dalam enam bulan, penyelidikan akan menunjukkan hasil yang signifikan.

Sebelum film "Vina Sebelum 7 Hari" viral, kasus kematian Vina diketahui telah meredup.

Felin Ratu Ayu mengungkapkan bahwa ada sosok petinggi yang merupakan ayah dari salah satu pelaku yang sengaja membungkam kasus ini agar tidak naik ke permukaan.

Setelah film ini menjadi perhatian publik, tekanan terhadap pihak terkait meningkat, dan banyak pihak yang berusaha menutupi dan membungkam kasus tersebut.