Diperiksa Polisi, Hubungan Persahabatan Linda dengan Vina Cirebon Masih Simpang Siur

SEWAKTU.com -- Usai diperiksa pihak kepolisian, hubungan persahabatan Linda dengan Vina Cirebon masih simpang siur setelah pengakuan kuasa hukum Vina menyatakan Linda tidak dekat dengan kliennya.

Polda Jabar telah melakukan pemeriksaan terhadap Linda, teman dari mendiang Vina Cirebon. Pemeriksaan ini dilaksanakan di Polresta Cirebon pada Senin (27/5).

"Iya, sudah kita minta keterangannya di Polresta Cirebon," kata Dirreskrimum Polda Jawa Barat Kombes Pol Surawan kepada wartawan pada Selasa (28/5).

Baca Juga: Linda Ngaku Gak Kenal Pegi Setiawan dan 7 Tersangka Lainnya Kasus Vina Cirebon

Surawan tidak menjelaskan secara rinci hasil pemeriksaan Linda. Dia hanya menyebut bahwa Linda diperiksa terkait hubungannya dengan Vina semasa hidup.

"Terkait hubungan dengan Vina saja," jelas Surawan.

Sebelumnya, DPO Pegi Setiawan alias Perong alias Robi telah resmi menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan Vina Dewi Arsita alias Vina Cirebon.

Hal ini diungkapkan setelah Polda Jawa Barat mengadakan konferensi pers pasca penangkapan Pegi di kawasan Bandung beberapa waktu lalu.

Baca Juga: TERUNGKAP! Linda Akui Hubungannya dengan Vina Cirebon Bukan Sahabat Dekat, Kesurupan Cuma Gimmick?

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Jules Abraham Abast mengatakan, Pegi ditetapkan sebagai tersangka setelah pihaknya melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi dan mengamankan barang bukti yang relevan.

Pegi terbukti melanggar beberapa pasal sekaligus, yaitu Pasal 340 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP dan Pasal 81 ayat 1 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

"Dengan ancaman pidana mati, seumur hidup, atau paling lama 20 tahun," tegas Jules dalam konferensi pers pada Minggu (26/5).

Sebelumnya, kuasa hukum keluarga Vina dari Tim Hotman 911 juga hadir mendampingi selama pemeriksaan.

Menurut Putri Maya Rumanti, Linda diberikan sekitar 30 pertanyaan yang sebagian besar bersifat normatif.