KEJAM! Begini Respon Joe Biden Terhadap Serangan Israel ke Rafah, Pengungsi Dibakar Hidup-hidup

SEWAKTU.com -- Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyampaikan tanggapan terkait serangan terbaru Israel ke Rafah yang mengakibatkan puluhan warga Palestina tewas, menunjukkan sikap yang masih mendukung Israel.

Menurut laporan Reuters pada Selasa (28/5/2024), pemerintah Biden menyatakan bahwa Israel berhak menyerang Hamas.

“Israel memiliki hak untuk menyerang Hamas, dan kami memahami bahwa serangan ini menewaskan dua pejabat senior Hamas yang bertanggung jawab atas serangan-serangan terhadap warga sipil Israel,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS.

Baca Juga: Pilu Hidup Linda Terseret Kasus Vina Cirebon, Dihujat Netizen Se-Indonesia Sampai Sakit Jantung

Namun, pemerintahan Biden juga mengingatkan Israel untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi warga sipil.

“Seperti yang telah kami jelaskan, Israel harus mengambil setiap tindakan pencegahan yang mungkin untuk melindungi warga sipil,” tambahnya.

Biden menghadapi tekanan yang meningkat dari dalam partainya sendiri untuk mengurangi dukungannya terhadap Israel.

Baca Juga: All Eyes on Rafah: Kemarahan Warganet di Belahan Dunia Atas Tindakan Brutal Israel

Tekanan ini sudah ada bahkan sebelum serangan udara Israel pada Minggu (26/5/2024) malam yang membakar tenda-tenda di kamp Rafah dan menewaskan 45 orang.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa serangan tersebut menyebabkan kebakaran yang membakar para pengungsi hidup-hidup di tenda-tenda, dengan banyak korban di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

Beberapa anggota DPR AS mendesak Biden untuk mengambil tindakan. Alexandria Ocasio-Cortez, anggota parlemen dari Partai Demokrat, menyebut serangan tersebut sebagai kekejaman yang tidak dapat dibenarkan.

“Sudah lama Presiden harus memenuhi janjinya dan menangguhkan bantuan militer,” tulisnya di media sosial X.

Baca Juga: Berapa Iuran Tapera Setiap Bulannya? Begini Simulasi Perhitungan Tapera dengan Gaji UMR Jakarta

Anggota Kongres lainnya, Ayanna Pressley, juga mengungkapkan keprihatinan atas serangan tersebut.