SEWAKTU.com -- Keberadaan etnis Rohingya di Kabupaten Aceh Barat berakhir setelah pelaku penyelundupan manusia membawa kabur para pengungsi dari kompleks perkantoran bupati Aceh Barat.
Sabtu, 1 Juni 2024, menjelang subuh, 27 orang Rohingya, yang merupakan penghuni terakhir, menghilang.
Dengan kepergian mereka, aktivitas di lokasi pengungsian menjadi sepi karena tak ada lagi etnis Rohingya yang tersisa, termasuk wanita dan anak-anak.
Sebelumnya, jumlah etnis Rohingya di kapal yang tenggelam mencapai 150 orang. Sebagian dari mereka menghilang dan sebagian lainnya ditemukan mengapung, meninggal dunia, di laut Aceh Barat, Aceh Jaya, dan Sabang.
Akhirnya, 75 orang yang selamat mendarat di Aceh Barat setelah terlunta-lunta di laut lepas.
Baca Juga: Kesaksian Saka Bilang Wajah Pegi Setiawan Beda dengan Foto DPO yang Diberikan Polisi
Pada 20 Maret 2024, sebanyak enam orang pertama kali mendarat di Kuala Bubon, Kecamatan Samatiga, difasilitasi oleh nelayan.
Mereka ditampung sementara di kantor camat Samatiga. Keesokan harinya, Kamis, 21 Maret 2024, sebanyak 69 etnis Rohingya dievakuasi oleh tim Basarnas yang menemukan mereka terapung 21 mil dari bibir pantai Meulaboh. Mereka mendarat melalui Pelabuhan Jeti Meulaboh.
Rencana awal untuk menempatkan para pengungsi di kawasan Beureugang tidak dapat dilakukan.
Mereka akhirnya ditempatkan di kantor PMI Meulaboh di kawasan Swat selama lima hari sebelum diusir warga dan dipindahkan ke belakang kantor bupati Aceh Barat di Meulaboh.
Baca Juga: Meriahkan Hari Jadi ke-542, Bogor City Trail 2024 Sukses Diikuti Ratusan Masyarakat
Di sana, mereka secara bertahap dibawa kabur oleh penyelundup manusia. Sebagian kecil, yakni 11 orang, secara resmi dibawa ke Sumatera Utara untuk dideportasi ke Bangladesh, sementara sisanya pergi tanpa pesan.
Protection Associate United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Indonesia, Faisal Rahman, membenarkan bahwa semua etnis Rohingya telah pergi dari kamp pengungsian di Aceh Barat.
Menurut Faisal, berdasarkan pengalaman sebelumnya, mereka dibawa kabur oleh orang tak dikenal atau penyelundup ke Sumatera Utara dengan tujuan akhir Malaysia, baik melalui penyelundupan atau agen-agen mereka.
Artikel Terkait
ARWAH VINA MASIH GENTAYANGAN! Kisah Tragisnya Diangkat Jadi Film, Tiga Pelaku Kasus Vina Cirebon Masih Buron
Link Nonton Film Vina Sebelum 7 Hari Full Movie, Kisah Tragis Sepasang Kekasih Korban Kekejaman Geng Motor
Diajak Nikah Sampai Dikirim Foto Sosis Hitam, Kisah Nimas Wanita Asal Surabaya yang Diteror 10 Tahun Oleh Teman SMP Viral di Medsos
Kisah Soraya Rasyid Ngelonin Suami Orang, Tengku Dewi Suami Andrew Andika Kadung Sakit Hati
KEJAM! Begini Respon Joe Biden Terhadap Serangan Israel ke Rafah, Pengungsi Dibakar Hidup-hidup