Hasyim Asyari Pernah Ceramah Sifat Kebinatangan Manusia, Eh Taunya Nafsu ke Cindra Aditi Tejakinkin

SEWAKTU.com -- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Asyari, dipecat dari jabatannya setelah terbukti melakukan tindakan asusila terhadap seorang anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN).

Keputusan pemecatan ini dijatuhkan oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) pada 3 Juli 2024.

Kasus pelecehan Hasyim Asyari kepada Cindra Aditi Tejakinkin mencerminkan bahwa sifat perzinahan. Lucunya, Hasyim beberapa bulan sebelum terkenal kasus ini ia pernah ceramah tentang sifat kebinatangan yang ada di dalam diri manusia.

Baca Juga: Siapa Cewek Cantik Cindra Aditi Tejakinkin? Bukan Orang Sembarang, Punya Pekerjaan Mentereng di Belanda

Pelanggaran Etik

Dalam kasus pelanggaran etik ini, Hasyim Asyari dituduh menggunakan relasi kuasa untuk mendekati, membina hubungan romantis, dan melakukan tindakan asusila terhadap korban, Cindra Aditi Tejakinkin.

Hasyim juga diduga menggunakan fasilitas jabatannya sebagai Ketua KPU RI untuk melancarkan perbuatannya.

Ironisnya, beberapa waktu lalu Hasyim sempat memberikan ceramah tentang sifat kebinatangan di hadapan Presiden Joko Widodo saat Salat Idul Adha di Semarang.

Khotbah Sifat Binatang Depan Jokowi

Dalam khotbah tersebut, Hasyim mengkritik berbagai sifat kebinatangan yang ada dalam diri manusia, seperti ambisi yang tidak terkendalikan, ketidakmampuan mendengar nasihat, dan kecenderungan menyebarkan fitnah serta informasi yang tidak benar.

Khotbah ini kembali menjadi sorotan publik setelah kasus pelanggaran etiknya terungkap.

Baca Juga: Sederet Kasus Hasyim Asyari, Loloskan Gibran Hingga Tersandung Skandal Cindra Aditi Tejakinkin

Hasyim menekankan pentingnya mengendalikan sifat-sifat tersebut dan menjalani hidup sesuai dengan nilai-nilai Islam dan takwa.

"Sangat banyak sifat kebinatangan yang terdapat dalam manusia, seperti mementingkan diri sendiri, bersifat angkuh, serta memperlakukan sesama atau selain golongannya sebagai mangsa atau musuh," ucapnya dalam khotbah tersebut.